Di tengah-tengah perjalanan hidup kita, pasti akan ada perasaan jenuh yang mendekap kita, merasa lelah dengan perjalan hidup ini. Separuh perjalanan.
Sebetulnya ini juga sama seperti yang kami rasakan. Pasti akan ada saat dimana kita merasa hidup kita ini membosankan. Malas, jenuh. Seperti begini, kita rasa sudah banyak melakukan hal dalam hidup kita, namun perasaan kososng itu masih saja datang. Seolah everything we can do, just nothing. Ugh... Zleeb... !! kira-kira begitu.
Ya wajar, manusia kerap di datangi perasaan seperti itu. Padahal, akan semakin buruk jika semakin merasakannya. Bukan tidak ada yang berbuah atas usaha dan apapun yang kita lakukan. Namun Tuhan sekiranya ingin kita untuk lebih bersabar dan semakin dalam untuk berkaca pada diri sendiri. Stop, untuk menyalahkan keadaan atau orang lain. Kita yang masih belum menjadi lebih baik. Seperti kami di beberapa moment perjalanan hidup. Seringlah ya menyalahkan, dan mengeluh ketika keadaan benar-benar mencekik.
Kami tenggelam pada ruang pribadi yang jauh di dalam hati kami. Sisi gelap di dalam hati kami. Ada ruang kosong yang begitu gelap, isinya semua kebencian dan perasaan tidak terima atas apa yang menimpa kami dan yang orang lain sudah lakukan untuk kami, yang jelas itu menyakitkan.
every day we just thinking.... abput pain.
hmmm... begitu menyakitkan, kesal dan sebal semakin menebal di hati ini. Sumpah, di posisi itu kami merasa menjadi seorang Sazuke yang begitu ingin membunuh Itachi (-__-).
Namun, adalah sebuah pesan dari seseorang yang mengajarkan kami hal baru. Akhirnya kami bisa keluar dari rasa jengkel tersebut. Layaknya membuka pintu yang setelah di buka nampak pemandangan indah yang begitu luas.
Janganlah terlalu larut dalam kesedihan, kekecewaan. Walau kiranya bersedih itu bisa menjadi obat hati sendiri.
Jangan pula kita terlalu lama menunduk meratapi semua yang mengecawakan di hidup ini, hingga kita tak sadari, selama itu sudah banyak muncul pelangi.
Jangan suka menyalahkan orang lain, karena banyak kelalaian yang sebenarnya kita miliki sendiri.
Buka mata, buka wawasan, masih banyak hal menarik dan menyenangkan di luar sebegitu pedihnya kau meratapi kesedihan.
Sesungghunya, tidak ada penderitaan yang Tuhan hadirkan tanpa lahirnya kebahagiaan.