Lihat ke Halaman Asli

Hai, sobat... Bolehkah Saya menyanggah Anda?

Diperbarui: 24 Juni 2015   01:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Lumayan terkesima dengan sebuah pemberitaan: http://www.tempo.co/read/news/2014/03/03/063559116/Calon-Hakim-Konstitusi-Dikuliahi-Pakar-Tata-Negara bagaimana seorang profesor begitu idealis meninggalkan derajat koleganya untuk mengedepankan tugas pokok seorang negawaran untuk memilih seorang 'negarawan' agar tidak jatuh kembali pada lubang yang sama. Oleh sebab calon 'negawaran' yang sedang diuji tsb juga adalah seorang profesor.

Patutkah demikian jika dua profesor bertemu dalam jenjang yang berbeda, yang satu menyeleksi dan satu lagi yang diseleksi harus meninggalkan idealis kepakarannya demi untuk 'mengiyakan' agar bisa lolos nantinya menjadi 'negawaran' yang dibutuhkan tsb. Bila saya di posisi yang sedang diseleksi, saya akan mempersiapkan diri dengan baik dan tidak memandang tahapan seleksi tsb semata-mata rutinitas dan formalitas; bagaimana mungkin saya harus mempertaruhkan kredibilitas keilmuan yang telah saya lewati dan tempuh bahkan sebagai seorang guru besar. Tidak mungkin tidak saya akan menyanggah setiap pertanyaan-pertanyaan menjebak untuk menjatuhkan nilai, terlebih lagi serangkaian tes tsb diamati oleh berbagai lapisan media.

Saya akan menyiratkan dalam setiap bahasa jawaban saya dengan kalimat: "Maaf sobat, saya sudah mengungguli anda dan layak untuk menjadi seorang negawaran."




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline