Rujukan berita:
https://id.berita.yahoo.com/kontras-persoalkan-jenderal-di-timses-jokowi-jk-042729874.html
Untuk kesekian kalinya menjelang pemilihan presiden RI, berita-berita ‘basi’ berseliweran untuk ‘mengorek’ kembali masa-masa silam. Saya sendiri pribadi tidak habis pikir, apabila memang seseorang tersebut terlibat dalam kasus HAM mengapa tidak jauh-jauh hari segera diberi tindakan hukum. Bukankah negera ini menjunjung tinggi supremasi hukum, atau’kah ‘berita-berita basi’ itu hanyalah trik untuk ‘menjegal’ seseorang. Begitu teganya secara sistematis ada tindakan terencana untuk ’mengkebiri’ hak berekspresi dan politik seseorang oleh alasan ‘picik’, yakni ‘tidak rela’ melihat seseorang berdiri di puncak kesuksesan; terlebih sukses dalam membawa negara menuju adil dan makmur bahkan adidaya dunia. Ini sungguh keterlaluan bahkan pikiran picik dan pandir untuk membuat bangsa dan rakyat berpikir ‘mundur’ dan ‘mundur’ lagi layaknya zaman OrBa. Bayangkan, 32 tahun pikiran rakyat Indonesia dikerdilkan oleh ‘suasana buaian dan semu’ hanya untuk seolah-olah membuat kondisi stabil dan terkendali. Bayangkan, selama 32 tahun nasi yang kita makan adalah hutang negara kepada negara/bangsa asing; bahkan tidak pernah sekalipun juara olimpiade science atau bidang ekonomi/sosial/politik, apalagi mengikuti pertandingan/perlombangan kompetisi robotik.
Sudah cukup rakyat kita ‘dibodoh-bodohi’ oleh segelintir golongan yang tidak mau negara Indonesia maju; cukup sudah tebaran-tebaran fitnah bagi masing-masing calon pemimpin negara ini di pilpres Juli 2014 nanti. Rakyat bersama TNI dan POLRI beserta lembaga pemerintah terkait harus saling bergandengan-tangan dan mempercayai bahwa kita bisa, bangsa kita pasti bisa menuju masyarakat adil dan makmur; mensukseskan pilpres 2014 nanti. Jangan mau terprovokasi dengan issue dan fitnah ‘sampah’ yang hanya menghabis pikiran dan energi memikirkannya. Raih masa depan bangsa kita dengan jeli melihat pihak-pihak yang mau bangsa ini maju dan sebaliknya pihak-pihak yang berpikiran ‘kerdil’ dan bodoh.
Indonesia pasti bisa!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H