Lihat ke Halaman Asli

rajan piara

Pengajar

Meningkatkan Self Awarnes pada Anak Melalui Hand Puppet

Diperbarui: 3 November 2023   09:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kejahatan pencurian anak makin marak terjadi, tidak hanya dalam skala nasional tetapi juga dalam skala lokal dengan berbagai motif, dimulai dari motif human trafficking atau perdagangan manusia, hingga untuk tujuan penjualan organ dalam. 

Baru-baru ini penculikan anak terjadi di Makassar dimana korban yang menjadi korban penculikan dibunuh dengan tujuan penjualan organ dalam. Hal tersebut membuat para orangtua menjadi cemas, mengingat kondisi usia anak yang jauh lebih mudah dimanipulatif dibandingkan usia orang dewasa, sehingga peluang untuk mencuri anak jauh lebih besar dibandingkan dengan orang dewasa. 

Di sisi lain keterbatasan orangtua yang tidak dapat memantau kegiatan anaknya dalam 24 jam dikarenakan anak harus bersekolah dan berbaur dengan lingkungan di luar dari rumah sebagai dalam rangka pengoptimalan tumbuh kembang anak, karena keterbatasan tersebut orangtua harus memberikan kepercayaan penuh kepada guru ketika anak berada di lingkungan sekolah, meskipun demikian, perlu diakui bahwa guru juga memiliki keterbatasan, baik dalam segi pengawasan maupun wawasan. 

Untuk itu pengabdian yang dilakukan oleh beberapa dosen fakultas psikologi UNM dan mahasiswa UNM kemudian akan membantu pendidik dalam menanamkan self awareness dari dini kepada anak dengan tujuan agar anak dapat mengembangkan kesadaran tentang keamanan pribadi secara mandiri dan mengajak anak untuk mengenali skema situasi aman dan tidak aman beserta tindakan yang harus dilakukan. Kegiatan ini berlangsung di RA Al Fathanah makassar pada bulan 13 Mei 2023. 

Kegiatan ini diikuti sekitar 30 anak kelas 1 dan kelas 2 yang dinilai masih awam terkait kesdaran untuk melindungi dirinya sendiri. Media yang digunakan pada pengabdian ini berupa hand puppet dengan menampilkan puppet show. Kunci dari pengabdian ini terletak dari script yang menceritakan tema-tema tentang self-awareness yang telah dibuat sebelumnya. 

Metode ini dipilih dikarenakan karakteristik anak TK yang masuk dalam usia anak usia dini maka diperlukan media pembelajaran yang mampu menarik perhatian dan fokus anak serta media yang mampu menyederhanakan pesan-pesan pembelajaran dengan cara yang mudah dimengerti dan tidak membosankan. Kegiatan ini diikuti dengan antusias oleh semua peserta dan diakhiri dengan pembagian bingkisan dan foto brrsama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline