Pernahkah kita berpikir lebih dalam, kenapa kita harus menggunakan helm ketika menggunakan motor? Apakah semata-mata karena takut ditilang oleh polisi karena tidak taat aturan, atau lebih dari itu?
Dari sisi manfaat, menggunakan helm saat berkendara terutama di jalan raya bisa mengurangi dampak dari risiko kecelakaan yang mungkin terjadi. Bagaimanapun juga, kecelakaan merupakan salah satu risiko berkendara.
Sebuah risiko memang tidak bisa dihindari. Tapi sebagai manusia yang berpikir, kita bisa mengurangi dampak dari risiko tersebut. Tidak memakai helm, boleh jadi menyebabkan fisik kita terluka lebih parah jika dibandingkan dengan memakai helm.
Dalam keilmuan Manajemen Risiko modern, menggunakan helm merupakan salah satu bentuk mitigasi risiko. Bahwasanya, sebuah risiko bisa dikelola dengan baik dengan menerapkan prinsip-prinsip manajemen risiko yang benar.
Dari ilustrasi di atas, kita bisa ambil kesimpulan bahwasanya kesadaran akan risiko (risk awareness) menjadi tanggung jawab individu. Lebih jauhnya lagi, setiap individu harus memahami akan potensi risiko yang mengintai dalam aktivitas sehari-hari.
Dalam konteks korporasi, pengelolaan risiko juga menjadi bagian penting dari peraturan perusahaan.
Termasuk korporasi di bidang industri smelter. Mengingat, industri smelter nikel menjadi salah satu sektor industri yang memiliki risiko kecelakaan kerja yang cukup tinggi.
Salah satunya, risiko tersebut bisa datang dari proses smelting yang melibatkan suhu tinggi dan zat kimia berbahaya hingga pengoperasian alat berat yang memerlukan kehati-hatian ekstra.
Maka penting bagi perusahaan yang bergerak di bidang industri smelter nikel, melakukan langkah-langkah dan upaya yang strategis guna mengurangi dampak kerugian yang ditimbulkan dari risiko tersebut.
Hal inilah yang menjadi komitmen tinggi PT Gunbuster Nickel Industry (PT GNI), sebagai salah satu perusahaan smelter terkemuka di Indonesia, PT GNI sangat memperhatikan aspek keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dengan melakukan berbagai upaya strategis guna menekan angka kecelakaan kerja.