Lihat ke Halaman Asli

Raja Lubis

TERVERIFIKASI

Pekerja Teks Komersial

Targetku untuk Ramadan 2024, Semoga Allah Mudahkan

Diperbarui: 12 Maret 2024   11:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Targetku untuk Ramadan 2024/doc. pribadi, created by canva

Alhamdulillah, hari ini kita memulai ibadah puasa Ramadan 2024 hari pertama. Mumpung masih hari pertama, nggak ada salahnya kita mengecek kembali, apakah sudah ada target yang ingin dicapai atau tidak selama sebulan penuh ke depan.

Bicara target atau yang bisa juga disebut sebagai resolusi, seringkali kita membuatnya di momen tertentu semisal pergantian tahun. Tapi setelah dievaluasi, ternyata target tersebut tidak tercapai. Lha kok bisa?

Seringkali kita membuat target atau resolusi fokus pada hal-hal yang besar dan sifatnya abstrak. Misal target ingin 'bahagia dunia & akhirat'. Tentunya itu adalah target sekaligus niatan yang baik. Tapi sebuah target haruslah terukur dan disertai dengan usaha untuk mencapainya.

Semisal kita punya target ingin bekerja di perusahaan A, tapi kita nggak pernah mengirimkan lamaran ke perusahaan tersebut. Apakah target kita akan tercapai?

Oleh karena itu, membuat dan menyusun target tidak harus dengan standar yang langsung tinggi. Semuanya bisa diset secara bertahap, sesuai dengan kondisi dan kemampuan kita sendiri.

Sama halnya dengan target untuk Ramadan 2024. Masing-masing dari kita pasti memiliki target yang ingin dicapai selama bulan Ramadan.

Dan berikut beberapa target yang saya harapkan bisa terpenuhi selama bulan Ramadan:

1. Sahur full setiap hari

Bisa sahur selama sebulan penuh tanpa melewatkan satu hari pun adalah anugerah. Karena dalam aktivitas makan sahur terdapat banyak berkah. Tapi sebagai manusia biasa, tentunya saya kadang melewatkan sahur tanpa sengaja. Salah satu penyebabnya adalah bangun kesiangan.

Kalau di rumah, ada ibu yang selalu membangunkan. Tapi di kost, saya harus melakukannya sendiri.

Untuk mencapai target ini, beberapa usaha yang saya lakukan adalah mengeset alarm yang semula pukul 04:15 WIB, diubah ke pukul 03:00 WIB. Dengan asumsi awal puasa mulai setengah lima pagi, saya kira waktu sejam lebih dari cukup untuk mempersiapkan makan sahur.

Selain itu, saya juga berusaha untuk tidur lebih awal. Jika biasanya saya tidur sekitar jam 10 malam, kali ini sebelum jam 10 saya harus sudah membaringkan tubuh yang lelah ini di atas kasur.  

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline