Kebanyakan pemilih fokus pada pemilihan presiden dan wakil presiden. Padahal tanggal 14 Februari 2024 nanti, kita juga akan memilih calon legislatif (caleg) yang akan duduk di Dewan Perwakilan Rakyat baik tingkat nasional (DPR RI), tingkat provinsi, maupun tingkat kabupaten/kota. Terakhir ada juga DPD (Dewan Perwakilan Daerah) yang saya sendiri nggak terlalu tahu fungsinya apa.
Sehingga aktivitas mencermati riwayat para caleg juga nggak kalah menarik dari mencermati profil para capres dan cawapres. Apalagi kehadiran para selebritis terkenal yang setiap pemilu ada saja yang ikut nyaleg. Mulai dari pelawak, penyanyi, aktor, musisi, presenter, hingga anak pejabat.
Yang akan saya bahas kali ini adalah para bintang alias pesohor yang bersaing di daerah pemilihan Jawa Barat I (dapil Jabar I) yang meliputi Kota Bandung dan Kota Cimahi. Ini caleg DPR RI ya. Let's go!
1. Adu kekuatan anak pejabat
Saya yakin teman-teman yang tinggal di Bandung pasti nggak asing lagi dengan wajah orang ini yang spanduknya ada di mana-mana. Nggak jalan utama, jalan kecil, hingga gang-gang sempit pun ada. Bahkan sebelum KPU menetapkan secara resmi DCT (Daftar Calon Tetap), spanduknya sudah menyerbu jalanan kota Bandung bak zombie di film World War Z.
Ya, dia adalah M. Rasyid Rajasa, putra politisi Hatta Rajasa yang nyaleg dari Partai Amanat Nasional (PAN). Ayahnya seorang politisi senior yang pernah menjabat ketua umum PAN pada periode 2010-2015.
Ia juga pernah menjabat sebagai menteri di era Megawati dan SBY. Puncaknya ia mendampingi Prabowo Subianto sebagai cawapres di Pemilu 2014.
Rasyid Rajasa mendapat pesaing dari caleg yang bapaknya nggak kalah tenarnya. Ya, kamu nggak salah baca kok. Memang lebih terkenal bapaknya. Dia adalah Clarissa Tanoesoedibjo yang dicalonkan dari Perindo, partai yang didirikan oleh sang ayah, Hary Tanoesoedbjo.
Saya pernah bertatap muka dengan Clarissa di acara kongres perfilman. Ia hadir sebagai narasumber dalam kapasitasnya sebagai Managing Director salah satu layanan OTT asli Indonesia. Ketika ada peserta yang bertanya soal politik, Clarissa secara tersirat menyatakan tidak terlalu tertarik untuk nyaleg, dan lebih memilih fokus mengembangkan OTT-nya.
Kok sekarang nyaleg? Ya, bisa jadi memang "dipaksa" ayahnya sekadar memenuhi kuota saja. Toh, dia mendapat nomor urut 2 bukan nomor urut 1. Hehe.