Lihat ke Halaman Asli

Raja Lubis

TERVERIFIKASI

Pekerja Teks Komersial

Buka Puasa dengan yang Manis, Cukup Aku Saja (yang Manis)

Diperbarui: 14 April 2023   17:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Es campur buatan sendiri/Raja Lubis

Alhamdulillah. Sudah berapa kali kita merasakan manisnya kolak pisang yang dipadu dengan candil di Ramadan kali ini?

Atau berapa kali kita merasakan segarnya es campur yang ditambah buah-buahan segar untuk melepas dahaga buka puasa?

Atau cukup saja dengan tiga butir kurma setelah itu langsung dilanjut dengan nasi padang?

Rasa-rasanya di bulan Ramadan ini segala makanan dan minuman tersedia melimpah ruah untuk berbuka puasa. Nggak bikin sendiri pun, bisa dengan mudah kita dapatkan di penjual di pinggiran jalan.

Berbuka puasa dengan yang manis?

Salah satu kalimat yang populer di Ramadan adalah anjuran berbuka puasa dengan yang manis-manis. Waktu kecil dulu, saya melihat ini sebagai propaganda iklan semata. Pas sudah gede, saya masih sama melihatnya. Xixi.

Kalau ditelusuri sepanjang yang saya tahu, tidak ada hadits yang secara gamblang menganjurkan berbuka puasa dengan yang manis.

Rasulullah berbuka puasa dengan kurma basah. Jika tidak ada, beliau berbuka puasa dengan kurma kering. Dan jika tidak ada, beliau berbuka cukup dengan seteguk air.

Dari kebiasaan Rasulullah ini, sebagian ulama mengasosiasikan kurma dengan makanan yang manis. Karena sejatinya kurma tidak tumbuh di seluruh dunia, melainkan hanya di beberapa tempat yang Allah kehendaki saja.

Tentunya jika kebiasaan berbuka dengan kurma menjadi anjuran (atau malah diwajibkan), orang-orang akan kesulitan untuk memenuhi kebutuhan berbuka puasa.

Maka 'makanan manis' menjadi frasa yang umum, yang tentunya setiap daerah bisa mengartikannya sesuai dengan yang makanan yang tersedia di daerahnya. Apalagi di Indonesia yang bermacam-macam adat dan tradisi, kita akan banyak menemukan makanan khas yang disantap sebagai sajian berbuka puasa.

Sebagai contoh di daerah asal ayahku, di Mandailing Natal, Sumatera Utara, kue yang semacam kue ali ini menjadi favorit sajian berbuka puasa. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline