Membahas Suzzanna memang nggak akan ada habisnya. Meskipun sang artis yang dibicarakan telah tiada, ia akan tetap dikenal sebagai ratu film horor Indonesia. Setiap kali kamu membuka daftar film horor Indonesia terseram, pasti bakal ada film Suzzanna yang terselip di dalamnya.
Belum lama ini pula (tepatnya empat tahun yang lalu), rumah produksi Soraya Intercine Films membuat ulang film tentang Suzzanna yang ditonton lebih dari 3 juta orang. Dan tersiar kabar Soraya akan tetap melanjutkan proyek film-film Suzzanna berikutnya. Maka berbahagialah pencinta film nasional, karena sang legenda akan tetap hidup. Meskipun sayangnya, kita hanya bisa melihatnya lewat layar.
Tapi satu hal yang perlu kamu tahu, semasa hidupnya Suzzanna nggak cuma membintangi film horor. Nggak kebayang? Kenyataannya ia memang pernah berperan di film drama dan bahkan musikal.
Lalu apa saja film-film bergenre non-horor yang pernah dibintanginya? Dan kenapa ia mendapat julukan ratu film horor Indonesia?
Bermula dari film musikal
Karier Suzzanna sebagai aktor ternyata bukan berawal dari film horor. Film pertama yang melambungkan namanya adalah Asrama Dara (1958), drama musikal karya sutradara Usmar Ismail. Dalam film ini Suzzanna berperan sebagai gadis remaja yang dititipkan ke asrama, karena kedua orangtuanya terlalu sibuk berkecimpung di dunia politik.
Dan kala bermain di Asrama Dara, Suzzanna baru berumur 16 tahun. Peran Suzzanna dalam film yang juga dibintangi aktor senior Aminah Cendrakasih tersebut berbuah penghargaan. Suzzanna diganjar piala The Best Child Actress Asian Film Festival di Tokyo pada tahun 1960.
Setelah mendapat penghargaan tersebut, Suzzanna banyak berkiprah di film bergenre drama. Beberapa di antaranya adalah Mira (1961), Antara Timur dan Barat (1963), dan Segenggam Tanah Perbatasan (1965). Namun film drama nggak mampu membawanya ke puncak popularitas sebagai aktor.
Barulah ketika Suzzanna beralih pada genre horor mistik (Bernapas dalam Lumpur di tahun 1970) dan (Beranak dalam Kubur di tahun 1971), kariernya sebagai aktor mulai melejit. Bahkan banyak pengamat sepakat bahwa kedua film tersebut adalah karya masterpiece yang dibintangi Suzzanna.
Ratu horor pun terlahir
Pada film horor masa kini, kemunculan hantu di film horor sebagian besarnya difungsikan untuk menakuti tokoh utama dalam film tersebut. Dan pada akhirnya selalu terjadi pertarungan antara hantu melawan manusia.
Tapi agak sedikit berbeda dengan film horornya Suzzanna. Ia lebih banyak berperan jadi hantu sekaligus manusia.