Lihat ke Halaman Asli

Raja Lubis

TERVERIFIKASI

Pekerja Teks Komersial

"365 Days: This Day", Masih Erotis tapi Lebih Menegangkan dari Film Pertamanya

Diperbarui: 1 Juli 2022   17:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Plotnya masih buruk sih/Netflix

365 Days: This Day tampil sedikit lebih baik daripada pendahulunya. Usaha sang sutradara untuk memberikan elemen thriller yang menegangkan, masih bisa diapresiasi.

Sesuai janji di ulasan 365 Days, saya akan kembali mengulas sekuel film fenomenal yang banyak diperbicangkan oleh penikmat film ini. 

Cekidot!

Aksi panas Laura (masih diperankan Anna-Maria Sieklucka) dan Massimo kembali hadir dalam sekuel 365 Days yang bertajuk This Day. Dalam judul lengkapnya 365 Days: This Day, mereka memutuskan untuk menikah. Ya, berawal dari kisah penculikan kemudian mereka jatuh cinta.

Film dibuka dengan cukup panas yakni dengan adegan berhubungan seksual Laura dan Massimo beberapa saat sebelum akad nikah berlangsung. Momen panas mereka tertangkap oleh sahabat wanitanya Laura. Ia pun meminta Laura dan Massimo menghentikan perbuatan mereka. Bagi masyarakat Polandia, tidak baik pengantin perempuan bertemu dengan pengantin laki-laki sebelum menikah.

Tentu larangan tersebut hanya jadi bahan guyonan Massimo. Bahkan dengan terang-terangan, Massimo mengajak sahabat wanita Laura tersebut untuk 'bergabung' (jika ingin). What??

Ya, secara mereka 'kan memang sudah 'wikwik' dari awal. Jadi ya wajar kalau Massimo kurang menghormati kepercayaan tersebut.

Adegan pembuka yang 'meremehkan' adat tempat asal calon mempelai wanita seakan pertanda kalau memang keseluruhan film ini pun adalah hal yang remeh. 

365 Days: This Day masihlah mengusung erotisme sebagai jualan utamanya. Meski tidak sebombastis jilid pertama, hubungan seksual kedua tokoh utama tampil ala kadarnya dan sesuai kebutuhan cerita saja. Bahkan tak jarang, penggambaran hubungan seksual tersebut lebih banyak dimainkan dengan montase-montase editing. 

Setidaknya, penggambarannya lebih 'estetis' ketimbang film pertamanya yang cenderung 'porno'.

Apakah kamu percaya kalau dia hanya 'tukang kebun'?/Netflix

Begitu juga dalam hal urusan thriller. Sang sutradara nampak berusaha menghadirkan elemen thriller dalam film lanjutannya ini agar bisa tampil lebih baik. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline