Penampilan singkat Ari Wibowo dan Feby Febiola cukup untuk membuat nostalgia generasi 90-an yang dulu mungkin sangat menggemari sinetronya.
Pertama lupakan sinetronnya! Karena meskipun film ini diadaptasi dari sinetron fenomenal tahun 90-an, garis ceritanya sama sekali berbeda total. Bahkan di awal film sudah ada 'disclaimer' kalau film ini adalah adaptasi bebas. Tapi apakah kata bebas bisa diartikan dengan bebas mengubah segalanya termasuk nama karakter di dalamnya? Lalu apa yang diadaptasi?
Saya nggak akan bahas panjang soal adaptasi bebas dari film ini. Satu-satunya alasan kenapa sinetron tersebut bisa menjadi sumber film ini, ya tiada lain karena sinetron dan filmnya diproduksi oleh PH (rumah produksi) yang sama.
Tersanjung the Movie (selanjutnya Tersanjung) bercerita tentang tiga orang sahabat, dua laki-laki dan satu perempuan. Di antara mereka ada yang terlibat cinta yang menyebabkan si perempuan hamil. Laki-laki yang menghamilinya kabur ke luar negeri sehingga teman laki-laki yang satunya lagi harus bertanggungjawab.
Cerita Tersanjung ini mengingatkan saya pada film Satu Jam Saja (2010). Ceritanya sangat mirip dan persis. Tapi menurut saya Satu Jam Saja tampil lebih baik karena memberikan konklusi pada akhirnya.
Pada Satu Jam Saja, si laki-laki yang kabur ke luar negeri, kembali dan mempertanggungjawabkan semuanya. Sementara dalam Tersanjung, si laki-laki memang kembali. Tapi film hanya sebatas menunjukkan kalau si laki-laki kembali dan film berakhir di sana. Alias nanggung dan konflik pun nggak selesai.
Jadi menurut hemat saya, cerita Tersanjung ini nggak istimewa-istimewa banget. Hanya saja, Tersanjung beruntung punya jajaran aktor utama yang bermain dengan pas. Clara Bernadeth (Yura), Giorgino Abraham (Christian), dan Kevin Ardilova (Oka Saputra), yang punya bangunan chemistry yang baik dan solid.
Interaksi mereka bertiga sangat natural. Terasa sekali kalau mereka memang benar-benar sudah lama bersahabat.
Kelebihan lain dari film produksi MVP Pictures ini adalah pada set dan artistiknya. Mengambil latar tahun 90-an, suasana vintage tahun segitu berhasil dihidupkan oleh Tersanjung. Mulai dari properti, kostum, bangunan, membuat latar film ini terasa nyata berada di tahun 90-an.
Menjadi wajar jika usaha J.B Adhi Nugroho yang menangani departemen artistik ini diganjar penghargaan oleh Festival Film Bandung 2021 sebagai Penata Artistik Terpuji.