Pengantar
Dari judul diatas, mengajak kita berpikir secara gamblang, akan fenomena kejahatan luarbiasa yang terjadi di dalam masyarakat kota Medan saat ini. Adalah begitu mewabahnya aksi premanisme dikota ketiga tebesar di Indonesia, setelah kota Jakarta dan Surabaya.
Di Medan, aksi premanisme sesungguhnya masih sangat meresahkan masyarakat. Mulai dari setoran paksa parkir liar, aksi dinasti kelompok ricuh, keberadaan begal, geng motor, gembong penjahat, dan segala bentuk jenis preman barbar lainya.
Liarnya Rakyat Kota Medan
Mewabahnya aksi premanisme dikota Medan ditandai dengan liarnya rakyat dalam setiap aksi kejahatan. Kelompok tersebut secara massif, dan tersusun rapi dalam menjalankan aksinya. Bahkan ada pula beberapa kelompok radikal yang mempertontonkan aktivitas premanisme secara terang-terangan kepada publik, akan kebrutalannya. Seolah-olah mereka berada dalam sebuah Kerajaan Besar dan ingin memberikan informasi bahwa mereka adalah Penguasa. Ya..tidak heran jika masyarakat lokal, sangat ketakutan dengan aksi kebrutalan para preman tersebut. Apalagi sampai merenggut nyawa. Siapa saja yang menentang pasti akan putus. Hehehhe. Seram juga bah.
Kota Medan Berdarah Bersejarah
Sepenggal judul tulisan diatas “Kota Medan Berdarah” juga bukan lagi kalimat yang asing di mata dan telinga kita. Fenomena dimana kota Medan disuguhkan oleh pristiwa yang sangat mencekam, dan berdarah. Dua Organisasi Kepemudaan (OKP) antar Pemuda Pancasila (PP) dengan Ikatan Pemuda Karya (IPK) terlibat saling bentrok di jalan Thamrin dan Asia Medan yang mengakibatkan dua (2) orang tewas dan puluhan luka-luka.
Dua Dinasti OKP ini, kerap kali saling bentrok dan baku hantam hingga membuat keributan dijalanan. Di Medan dan sekitarnya, bentrok kedua Organisasi underbuow (Sayap) Partai Golkar ini tak ada habis-habisnya untuk saling serang. Sejarah mencatat untuk kesikian kalinya Dua kelompok ini rusuh, seperti yang dilansir (Kompas TV: Senin, 1 Februari 2016) :
1. Oktober 2002, Medan : (Saling Ejek saat Apel Sumpah Pemuda) Puluhan luka-luka
2. Juli 2004, Area Pelabuhan Belawan: (Dipicu tewasnya Anggota PP) Dua (2) Orang Tewas.
3. September 2013, Medan: (Pelemparan Bus Anggota PP) Posko IPK Rusak, Satu (1) Anggota IPK Luka-luka.