MEDIA BANYAK "bermain" di masa KAMPANYE PILPRES 2014
-
Sebut saja Metro TV dan TV One yang jelas2 mendukung pada Capres-cawapres tertentu. Jadi sangat terasa bahwa METRO TV sangat berfihak pada pasangan Jokowi-JK dan TV One berpihak pada Prabowo-Hatta. Salahkah media jika demikian ?
-
Menurut saya tidak salah, jika penyampaiannya JUJUR dan berdasarkan DATA yang tidak dibuat2. Tapi saya melihat ada ketimpangan pada TV One, terasa banyak hal yang dibahas adalah bukan sesuatu yang penting dan selalu sedemikian rupa, dengan mendatangkan komentator tertentu terasa sengaja untuk memojokkan pasangan Jokowi-JK. Ini jujur terasa sekali. Dilain pihak METRO TV melalui durasi yang tidak seimbang, terlalu banyak menyiarkan Jokowi-JK.
-
Bisa dibayangkan jika saja Jokowi-JK berkoalisi dengan ARB, maka METRO TV dan TV One menjadi TV kampanye yang sangat dominan bagi Jokowi-JK, tidak adil menurut saya. Artinya "masyarakat" khususnya di Indonesia sangat mudah sekali dipengaruhi hanya berdasarkan opini yang sengaja dibentuk oleh media.
-
Begitu juga di media Radio, Bisa sangat "terasa" pada Radio Elshinta. Apa yang dibahas yang menjadi fokus bahasan memang sudah dipilih dan itu bermaksud untuk memojokkan pasangan Jokowi-JK. Begitu ada pendengar yang berkomentar "seolah2" pro Jokowi-JK akan diputus dan di cut. Jadi media tidak "fair" dimasa kampanye Pilpres 2014 ini.
-
Semua itu masih harus dibenahi, keadilan akan memberi keuntungan bagi rakyat sebagai pemilih, karena informasi dari Capres-cawapres sangat perlu diketahui secara jujur dan terbuka. Sekalipun itu aib atau hal2 negatif dari Capres-cawapres. Hanya haram hukumnya jika itu fitnah. Dan media-lah yang harus meluruskan dengan kejujuran itu. Media harus dewasa. Rakyat harus hati2 pada media TV maupun Radio. Terutama dimasa kampanye Pilpres 2014 ini.