Lihat ke Halaman Asli

Renungan Ramadhan "AL Hikam"

Diperbarui: 24 Juni 2015   10:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cukuplah sebagai balasan Allah kepada orang yang beramal, sesuatu yang Dia bukakan untuk hati mereka dalam ketaatan kepada-Nya dan apa yang Dia berikan kepada mereka berupa perasaan senang denganNya.

Barang siapa beribadah kepada-Nya karena sesuatu yang ia harapkan dari-Nya atau untuk menolak siksa dengan ketaatannya, berarti dia tidak, melaksanakan hak sifat-sifat-Nya.

Ketika Dia memberikanmu maka Dia memperlihatkan kepadamu kebaikan-Nya dan ketika Dia menolak (permintaan)mu, maka Dia memperlihatkan Keperkasaan-Nya, Dia kepada semua itu memperkenalkan kepadamu dan menghadapkan kelembutan-Nya kepadamu.
Sesungguhnya penolakan itu menyakitkanmu hanyalah karena ketidak pahamanmu tentang Allah di dalam penolakan-Nya.

Terkadang Dia membukakan untukmu pintu taat, tapi Dia tidak membukakanmu pintu penerimaan, dan terkadang Dia menetapkan dosa atasmu, kemudian hal itu menjadi sebab sampainya dirimu kepada-Nya

Kemaksiatan yang menimbulkan kehinaan diri dan kefakiran (pada Allah) adalah lebih baik dari pada ketaatan yang menimbulkan ketinggian dan kesombongan ( pernyataan ini bukan untuk mendorong maksiat, tapi untuk menganjurkan sifat hina diri dihadapan Allah dan merasa butuh kepada Nya, menghindarkan keangkuhan dan kesombongan. Karena Zatiah maksiat itu tercela, sementara zatiyah taat itu terpuji).

Adalah dua nikmat yang tidak ada sesuatu yang maujud lepas dari keduanya, yaitu nikmat penciptaan dan nikmat pengurusan. Pertama Allah memberikan nikmat kepadamu dengan penciptaan, yang kedua dengan keberuntungan pengurusan.

Kefakiran bagimu adalah esensi, sedangkan datangnya asbab adalah mengingatkanmu tentang sesuatu yang tersembunyi dari esensimu. dan kefakiran zatiyah (esensi) itu tidak bisa di hilangkan oleh sesuatu yang sementara.

Waktu terbaikmu adalah waktu yang didalamnya kamu menyaksikan wujud kefakiranmu dan kamu kembali pada wujud kehinaanmu.

Kapan saja Dia membuatmu gelisah pada ciptaan-Nya, maka ketahuilah ! sesungguhnya Dia ingin membukakan bagimu pintu kesenangan dengan-Nya

Kapan saja Allah melepaskan lisanmu untuk meminta, ketahuilah sesungguhnya Dia ingin memberikan nya kepadamu.

Orang yang arif tidak akan sirna rasa hajatnya (kepada Allah) dan ketenangannya tidak akan ada bersama selain Allah. ( disarikan oleh Raja Aidil Angkat)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline