Lihat ke Halaman Asli

Suara Hati

Diperbarui: 23 Juni 2015   23:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Resah dan Gundah yang kurasakan saat ini,, dikala penantian yang paling ditunggu tunggu juga tak kunjung datang. Kadang hidup terasa hampa tiada bertepi terus menghantui dan menggoda jiwa yang fana dan letih.

Akan seperti apakah hidupku ini kelak?!! Sungguh sangat khawatir menyongsong masa depan yang penuh dengan ketidak pastian. Dikala sesak terus membanyangi, akan tetapi aku berusaha instropeksi diri dengan setiap hal yang telah kuperbuat. Aku sadar aku adalah manusia yang lemah yang gampang jatuh dan diombang ambingkan oleh dosa. Tetapi aku tetap berusaha bangkit agar senantiasa bisa maju walaupun dengan langkah yang tertatih tatih.

Oh Tuhan, pada akhirnya hanya kepadaMu aku berharap dan tidak berhenti berharap.

Kutahu, Engkau sanggup menjadikan apapun jikalau Engkau berkenan. Janganlah kiranya dosaku yang begitu banyak yang melekat dalam diriku menjadi tameng akan berkat yang akan kau Curahkan kepadaku.

Sedih dan gundah yang kurasakan saat ini ya Tuhan, air mata kadang menetes tanpa disadari, aku berusaha tertawa dalam cerianya keramaian yang sebenarnya hati tak berhenti menangis. Ingin kuterbang tinggi keangkasa ingin kugapai bintang di langit, tetapi karena satu hal ini asaku redup dan tak berkilau lagi.

Satu hal yang tetap kulakukan hanya berharap belas kasihMu ya Tuhanku.

Never forsaken me.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline