Lihat ke Halaman Asli

Kisah demi Kuliah

Diperbarui: 23 Februari 2021   21:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Saya raja sonang sekarang sudah menjadi mahasiswa universitas Riau dengan jurusan sosiologi saya akan menceritakan kisah saya atau bisa disebut perjuangan saya untuk kuliah karena cerita ini bisa jadi motivasi untuk kawan-kawan. Jalan saya untuk menjadi mahasiswa universitas Riau tidak lah muda karena banyak rintangan dan tantangan yang saya hadapi baik sebelum dan sesudah menjadi mahasiswa di universitas terbaik disumatra ini. 

Saya awali cerita saya dengan saya lulus disman 2 tualang pada tahun 2020 pada saat itu dikala pandemi saya coba mengikuti beberapa jalur masuk ke perguruan tinggi dari snmptn, Sbmptn dan banyak lagi. 

Di jalur snmptn saya tidak lulus dan saya ambil di universitas Indonesia, setelah saya tidak lulus snmptn saya mulai ragu dan tidak percaya diri lagi untuk kuliah atau saya sudah putus asa, tetapi saya melihat wajah orang tua saya mereka semangat dalam menyekolahkan saya maka dari itu saya kembali mengikuti jalur sbmptn dengan ambil di universitas Riau dengan jurusan sosiologi dan ilmu komunikasi.

Saya tau masuk diuniversitas Riau tidak lah muda maka saya terus belajar dan membahas soal untuk kesiapan saya dalam mengikuti jalur tersebut dikarenakan diwaktu saya belum memiliki hp jadi saya meminjam hp kawan saya untuk mencari informasi mengenai jalur tersebut. Setiap hari saya terus belajar dan membahas soal, mulai dari soal yang sulit maupun soal yang mudah.

Diwaktu itu jalur sbmptn hanya 1 kali membuka tes maka saya tidak mau menyia-nyiakan kesempatan tersebut walaupun saya tidak lulus snmptn saya tetap semangat untuk mengikuti Sbmptn ini . Di hari test saya memiliki banyak rintangan untuk mengikuti tes tersebut. Di awali dengan saya berangkat dari rumah ( Perawang,Siak ) untuk menuju tempat tes di universitas Riau tepatnya diruangan puskom Unri disaat itu saya mendapatkan waktu tes pertama pagi hari jadi saya berangkat dari rumah ke Pekanbaru pada saat sore hari sebelum hari tes saya tinggal dirumah kakak saya yang berada di jalan air hitam.

Di waktu pagi hari saya mempersiapkan diri saya untuk mengikuti ujian saya berangkat jam setengah tujuh karena jadwal ujian saya jam delapan pagi disaat itu cuaca sedang hujan jadi saya berangkat hujan-hujanan dengan mendapatkan sebuah tantangan lagi yaitu ban motor saya bocor sehingga saya mencari tambal ban setelah tambal ban saya kembali melanjutkan perjalanan saya akhirnya saya sampai dan setelah saya sampai saya mencari ruangan tes saya , akhirnya saya menemukan ruangan saya dengan nama ruangan Dahlia.

Sebelum ujian dimulai saya berkenalan dengan beberapa teman yang mengikuti tes dan membahas beberapa soal dan informasi mengenai kuliah. Saya Alhamdulillah bisa kenal dengan salah satu kawan bernama Adri ia adalah salah satu orang yang mengikuti tes tersebut. Adri ia pelajar dari Taluk kuantan dia mengikuti jalur sbmptn dengan mengambil di universitas Islam negeri Sultan Syarif Kasim atau UIN Suska . Kami berdua saling berkenalan dan membahas soal sbmptn, setelah waktu ujian mau dimulai kami dicek suhu dan Cuci tangan dan di intruksi kan memakai masker , sarung tangan dan hand sanitizer. 

Saya mendapat kan meja di belakang saat ujian dimulai saya fokus dengan soal tetapi saya binggung karena apa yang saya pelajari tidak ada yang keluar sehingga saya harus bekerja keras untuk memahami soal tersebut. Setelah selesai ujian tes Sbmptn saya keluar ruangan dan saya keliling universitas Riau sambil berdoa agar bisa masuk di universitas ini . Saya keliling kawasan universitas Riau dari gedung rektorat hingga gerbang masuk universitas Riau saya melihat beberapa kakak dan Abang mahasiswa dan mahasiswi universitas Riau mereka sibuk melakukan beberapa aktivitas ada yang belajar ditaman , ada yang rapat organisasi dan banyak lagi. 

Setelah selesai keliling di kawasan universitas Riau adzan Zuhur berkumandang saya sholat di masjid universitas Riau yang sangat bagus , setelah selesai saya kembali pulang kerumah kakak saya dan saya istirahat sejenak untuk mempersiapkan diri untuk pulang ke rumah saya diperawang. 

Setelah mengikuti ujian sbmptn dan menunggu hasilnya saya mengikuti beberapa jalur lagi salah satu nya um ptkin yaitu jalur tes masuk ke universitas Islam negeri disitu saya mengambil jurusan ekonomi syariah di universitas Riau dan universitas gunung jati Bandung saya daftar dengan menggunakan hp kawan saya. 

Tes tersebut tidak gratis saya harus bayar seratus lima puluh ribu untuk mengikuti jalur tersebut setelah bayar dan jadwal ujian nya sudah ditentukan saya kembali belajar dan membahas soal sambil kerja menjadi tukang parkir di salah satu wisata di perawang. Setelah pulang kerja saya membahas soal tentang pelajaran umum dan agama. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline