BAB I
PENDAHULUAN
PERKENALAN MASALAH
Pancasila merupakan dasar negara Indonesia. Namun di era yang modern ini, banyak orang yang lupa dengan isi dari Pancasila terlebih lagi mengamalkannya, semakin banyak orang-orang yang melupakan salah satu identitas nasionalnya sebagai warga bangsa Indonesia. Salah satu penyebab dari hal ini adalah lemahnya kesadaran masyarakat dalam memahami landasan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
PENJELASAN TENTANG TEORI
Identitas nasional atau jati diri bangsa merupakan totalitas penampilan bangsa yang utuh dengan muatan dari masyarakat sehingga dapat membedakan bangsa Indonesia dengan bangsa lain. Mengukuhkan jati diri bangsa merupakan usaha yang sangat dibutuhkan karena sebagai akar dalam keutuhan hidup berbangsa dan bernegara (Rahayu, 2007). Identitas nasional di Indonesia meliputi: Bendera Merah Putih, Bahasa Indonesia, Pancasila, lagu Indonesia Raya. Jadi, identitas nasional merupakan identitas sekunder yang disepakati oleh warga bangsa Indonesia sebagai pembeda bangsa Indonesia dengan bangsa negara lain.
DATA DAN FAKTA
Survey Tunjukkan Fakta 35,4 Persen Masyarakat Tak Hafal Lima Sila Pancasila. Temuan itu berdasarkan survey terbaru Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) bertajuk 'Sikap Publik terhadap Pancasila dalam rangka Konsolidasi Sistem Politik Indonesia' yang dirilis di Taman Renungan Bung Karno, Kabupaten Ende, Rabu (1/6/2022). Penelitian itu menunjukkan sebanyak 64,6 persen warga yang bisa menyebutkan dengan benar semua sila dalam Pancasila. Ada 10,2 persen yang benar menyebutkan 4 sila, 5,1 persen tiga sila, 3,9 persen dua dan satu sila, dan masih ada 12,3 persen publik yang tidak bisa menyebutkan dengan benar satu pun sila. Secara keseluruhan, ada 95,4 persen warga yang menyatakan tahu Pancasila. Tapi ketika diminta menyebutkan redaksi sila-sila Pancasila, yang bisa menyebut dengan benar antara 72,5%-86,2%. Survei ini dilakukan pada 10-17 Mei 2022. Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah Berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan. Dari populasi itu dipilih secara random (stratified multistage random sampling) 1220 responden.
BAB II