Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Malang adalah Lembaga Pemerintah Vertikal yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Badan Narkotika Nasional Provinsi dan Badan Narkotika Nasional. Badan Narkotika Nasional merupakan lembaga yang bertujuan untuk melakukan Program Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) dengan berbagai kegiatan melalui bidang-bidang diantaranya bidang rehabilitasi : dengan program konseling, Intervensi Berbasis Masyarakat (IBM), dan pembuatan Surat Keterangan Hasil Pemeriksaan Narkoba (SKHPN), bidang P2M (Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat) : dengan program penyuluhan sesuai permohonan yang diajukan, dan bidang Brantas : dengan program dan tugas pemberantasan kasus narkoba di Kota Malang.
Dari data yang dipaparkan oleh Dayamas (2019) di website BNN, Kota Malang termasuk dalam daerah yang rawan penggunaan narkoba. Dengan merujuk data tersebut dapat disimpulkan pentingnya untuk dilakukan solusi penanganan agar menekan jumlah penggunaan narkoba di Kota Malang. Dari beberapa mantan pengguna yang melakukan rehabilitasi di BNN kota Malang banyak yang menjadikan alasan diajak teman sebagai penyebab pertama kali mencicipi narkoba, dari yang mulanya hanya mencoba dan mengikuti sekitar banyak pula yang melanjutkan penggunaan narkoba. Sehingga lingkungan memiliki peran yang penting, dari penggunaan tersebut apabila tidak ditangani maka akan berkelanjutan dan apabila sudah berhenti ada kemungkinan untuk konsumsi kembali.
Mahasiswa magang dari UM (Universitas Negeri Malang) jurusan Psikologi merasa bahwa penanganan untuk masalah tersebut sangat perlu dilakukan salah satu caranya adalah pemberian edukasi, sehinggapada 29 Oktober 2023, mahasiswa UM pun ikut serta dalam melakukan salah satu program yang dilaksanakan oleh bidang rehabilitasi di BNN Kota Malang, dimana program rehabilitasi ini dilakukan pada salah satu kelurahan mitra BNN di Malang. Program ini merupakan kegiatan yang berbentuk psikoedukasi yang dilakukan dengan teknik penyampaian materi dan sharing dimana terdapat beberapa sesi selama kegiatan, sesi pertama masyarakat masing-masing akan menceritakan pengalamannya dalam mengkonsumsi narkoba secara bergantian dan diperbolehkan saling menimpali.
Pada sesi dua setelah masyarakat selesai bercerita akan disampaikan materi terkait cara mencegah relapse atau penggunaan kembali narkoba, cara mencegah ajakan mengkonsumsi narkoba, dan bahaya penggunaan narkoba ataupun pemberian materi lain sesuai kebutuhan keadaan masyarakat. Selain pemberian materi masyarakat juga akan diberikan kesempatan untuk bertanya maupun menimpali di sesi tiga, sehingga masyarakat memiliki kesempatan untuk mengetahui lebih lanjut apa yang dipertanyakan dan pemahaman materi dapat lebih maksimal.
Dokpri
Dengan diadakan kegiatan ini harapannya masyarakat tidak akan mengkonsumsi ulang narkoba dan mempertimbangkan kemungkinan-kemungkinan yang bisa terjadi sebelum mengkonsumsi ulang narkoba.
