Pernahkah kau pandangi senja,
yang menyapa dengan hangatnya,
membawa sempurna tiap gradasi warna,
seakan semesta mengabadikan keajaiban dalam pelukannya.
Ternyata, semesta pun punya filosofi,
terpancar dalam setiap cahaya yang menari di langit.
Begitu pula raga yang bernyawa,
terperangkap antara pandang dan perasaan.
Bisakah aku mengartikan kebahagiaan
dalam samar kebersamaan yang rapuh?
Atau mencari makna kesedihan
yang tersembunyi di balik tawa yang dipaksakan?
Aku mencoba menulis,
berharap kata-kata ini tiba di tanganmu meski engkau tak sempat membacanya.
Jika suatu hari nanti kau menemukan jejak ini,
kuharap kau adalah orang yang mampu memahami makna di balik setiap bait yang terucap.
(TS)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H