Indonesia, sudah tidak tabu lagi jika mendengar negara Indonesia. Dimana terdapat banyak sekali suku, budaya dan bahasa didalamnya.
Untuk mengetahui itu kita perlu mempelajari seluk-beluk bentuk kata terhadap golongan dan arti kata.
Dalam morfologi bahasa indonesia bidang linguistik yang mempelajari hubungan antara morfem yang satu dengan morfem yang lain untuk membentuk sebuah kata.
Dapat diringkas bahwa morfologi ialah bagian dari ilmu bahasa yang membicarakan atau mengenal seluk-beluk bentuk kata serta pengaruh perubahan-perubahan bentuk kata terhadap golongan dan arti kata, dengan kata lain dapat dikatakan bahwa morfologi mempelajari seluk-beluk kata serta fungsi perubahan-perubahan bentuk kata itu baik fungsi gramatik maupun fungsi semantik.
Dalam kajian morfologi bahasa Indonesia terdapat imbuhan afiksasi yaitu suatu bentuk linguistik yang di dalam suatu kata merupakan unsur langsung, yang bukan kata dan bukan pokok kata. Melainkan mengubah leksem menjadi kata kompleks, artinya mengubah leksem itu menjadi kata yang mempunyai arti lebih lengkap, seperti mempunyai subjek, predikat dan objek
Pada umumnya imbuhan (afiks) dikenal ada empat, yaitu awalan (prefiks), sisipan (infiks), akhiran (sufiks), awalan dan akhiran (konfiks).
Adapun menurut para ahli Samsuri (1985: 190), menegaskan pengertian dari sufiks adalah penggabungan akar kata atau pokok dengan afiks. Afiks ada tiga macam, yaitu awalan, sisipan, dan akhiran. Karena letaknya yang selalu di depan bentuk dasar, sebuah afiks disebut awalan atau prefiks. Afiks disebut sisipan (infiks) karena letaknya di dalam kata, sedangkan akhiran (sufiks) terletak di akhir kata.
Teman-teman sebelum akhiran pasti ada awalan
Awalan dalam kajian ilmu afiksasi ini disebut dengan prefiks. Mengapa begitu? Karena imbuhan prefiks berada di awalan kata, Jenis-jenis imbuhan prefiks, antara lain. Seperti
A. Prefiks be(R)