Lihat ke Halaman Asli

raisya

Mahasiswa

Cerpen tentang Hadist Makan Secukupnya

Diperbarui: 3 Desember 2024   20:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Cerita: Hikmah dari Sepiring Nasi

Di sebuah desa kecil, hiduplah seorang anak bernama Amir yang terkenal rakus. Setiap kali ada makanan enak, ia selalu mengambil banyak, seringkali lebih dari yang ia butuhkan. "Makanan tidak boleh disia-siakan!" begitu alasannya saat ibunya menegur.

Suatu hari, Amir mengikuti pengajian di masjid. Ustaz membacakan hadis Rasulullah SAW: "Tidaklah anak Adam memenuhi wadah yang lebih buruk daripada perutnya. Cukuplah bagi anak Adam beberapa suap untuk menegakkan punggungnya. Jika harus lebih, maka sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiga untuk napas."

Amir merenung. Selama ini ia makan berlebihan, tetapi justru sering merasa lesu dan malas. "Mungkin aku harus mencoba mengubah kebiasaan," gumamnya.

Keesokan harinya, ibunya memasak nasi goreng kesukaannya. Biasanya, Amir langsung mengambil dua piring penuh. Namun, kali ini ia mengambil hanya satu piring kecil. Ibunya heran.
"Kenapa sedikit sekali, Mir?" tanya ibunya.
"Amir mau coba makan secukupnya, Bu. Kata Ustaz, makan terlalu banyak itu tidak baik," jawabnya.

Awalnya, Amir merasa lapar. Tapi setelah beberapa hari, tubuhnya terasa lebih ringan dan segar. Ia juga menyadari bahwa dengan makan lebih sedikit, makanan yang tersisa bisa diberikan kepada tetangga yang membutuhkan.

Suatu sore, Amir melihat tetangganya, Pak Raji, kelaparan karena tidak mampu membeli makanan. Amir membawa sebungkus nasi goreng ke rumah Pak Raji. "Ini untuk Pak Raji," katanya sambil tersenyum.

Sejak itu, Amir belajar bahwa makan secukupnya bukan hanya tentang kesehatan, tetapi juga tentang berbagi dan bersyukur. Kini, ia menjadi contoh di desanya, menunjukkan bahwa ajaran Rasulullah SAW membawa manfaat besar bagi kehidupan.

Pesan Moral:
Makan secukupnya mengajarkan kita untuk hidup lebih sehat, lebih peduli, dan lebih dekat dengan keberkahan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline