Cicak merupakan salah satu hewan yang membuat kita geli melihatnya. Keberadaannya kerap kali mengganggu kehidupan kita. Tak jarang mereka mengeluarkan kotoran dan membuat kita jengkel karena mengotori dinding atau benda-benda yang ada di rumah. Tak hanya itu, cicak yang berkeliaran terkadang tiba-tiba terjatuh dari langit-langit rumah dan menjatuhi kita. Hingga akhirnya orang akan merasa khawatir bahwa nasib buruk akan menimpanya.
Di dalam Islam sendiri, orang yang mempercayai sesuatu selain Allah tanpa ada rasa tawakal kepada-Nya, disebut orang musyrik. Meyakini kejatuhan cicak sebagai pertanda kesialan merupakan salah satu perbuatan syirik yang seringkali tidak kita sadari. Kepercayaan ini tidak hanya populer di Indonesia, namun sudah ada sejak zaman orang Arab Jahiliyah.
Orang Arab Jahiliyah mengenal istilah Tathayyur atau Thiyaarah, yaitu anggapan yang berkaitan mengenai kesialan maupun keberuntungan karena adanya suatu pertanda. Anggapan tentang kesialan yang datang karena kejatuhan cicak merupakan contoh dari Tathayyur. Orang yang melakukan Tathayyur menyandarkan kebaikan atau keburukan kepada selain Allah. Padahal semua yang terjadi di dunia ini sudah menjadi ketetapan-Nya.
Allah SWT berfirman dalam Surat An-Nisa ayat 48:
"Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni (dosa) karena mempersekutukan-Nya (syirik), dan Dia mengampuni apa (dosa) yang selain (syirik) itu bagi siapa yang Dia kehendaki. Barangsiapa mempersekutukan Allah, maka sungguh, dia telah berbuat dosa yang besar."
Dari ayat tersebut sudah jelas bahwa mempersekutukan Allah SWT merupakan salah satu dosa besar yang harus kita hindari. Bahkan dikatakan dosa tersebut tidak akan diampuni, sedangkan dosa selainnya akan diampuni, itu pun jika Allah menghendaki. Amatlah rugi bagi kita yang masih percaya akan nasib kita yang bergantung pada sesuatu selain Allah.
Mungkin beberapa dari kita bertanya, jika cicak tidak membawa kesialan, mengapa Islam menganjurkan untuk membunuhnya? Hati-hati dengan pertanyaan yang timbul dari diri kita. Karena hal tersebut dapat menggoyahkan iman kita sendiri. Kita harus percaya bahwa apa yang Allah ciptakan pasti memiliki hikmah.
Selain menciptakan hewan untuk kemaslahatan, hewan juga diciptakan untuk menandai adanya kemudaratan. Cicak diciptakan Allah untuk menandakan adanya mudarat di sekitar kita. Sehingga manusia mengetahui bahwa ada keburukan yang harus mereka hindari jika cicak berada di sekitarnya.
Cicak merupakan salah satu hewan yang dapat membawa penyakit, ia membawa banyak bakteri di dalam mulut dan kulitnya, salah satunya bakteri E. coli. Ia tidak membunuh kita secara langsung, akan tetapi bakteri yang berkembang pesat dapat menyebabkan kerusakan serius pada tubuh kita. Sehingga keberadaannya dapat merugikan kita.
Selain itu, cicak biasanya hidup di tempat yang teduh seperti di rumah. Jumlah mereka yang banyak mengakibatkan tempat tinggal kita menjadi tidak suci dan kotor ketika cicak membuang kotorannya dengan sembarangan. Sehingga kita menjadi khawatir, apakah tempat yang kita tempati suci dari najis atau tidak.