Lihat ke Halaman Asli

Masihkah Aku Berharap?

Diperbarui: 17 Juni 2015   12:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Masihkan aku berharap
Sedangkan apa yang kupinta jauh dari lembah ini
Sedangkan kupu it uterus berterbangan diudara fatomorgana
Menari pekat dibayangan semu
Hanya berharap menanti kupu itu kuncup dijiwa
Tertawa sembari melambaikan tangannya
Berlari mengejar mimpi
Menari dilembah awan
Namun….
Masihkan aku berharap?
Saatmentari tak menampakan sinarnya
Saa tsemua bint ang jatuh bertataran
Apalah itu semua…
Sang kupu tak pernah menguncup
Sang kupu tak pernah tertawa
Hanya lorong kecil ia berikrar
Namun…
Apakah itu sebatas harapanku?
Aku rasa semua akan hilang
Aku rasa semua akan terkikis
Ya tuhan…
Biarkan hamba masih berharap
Biarkan hamba tetap sabar
Menanti indahnya persahabatan semu
Tuhan…
Aku masih ragu bisa berharap
Sedangkan kupu tak pernah memberikan arti
Diam membisu dipelipurduka
Walaupun aku tahu,dan memang aku berharap tahu
Kupu itu masih sempat menatap luka ini pelan
Melambung tinggi dihiliran debu
Dan membentang jauh dilubuk lara,..
Tuhan…
Selalu saja aku masih ragu berharap
Meskipun
pijakan kaki bercucuran darah keringat Terhimpis diujung matanya….
Saat kata berpijak dipelantaran lisan kita
Berbagi cerita menski kantuk menjelma
Berbagi mimpi menyongsong waktu
Ya tuhan….
Selalu saja aku masih ragu berharap.
Padahal aku yakin
Kupu itu juga berharab padaku
Saat waktu silam telah pekat digandengan persahabatan
Tertawa bersama menggapai satu arti
Merangkai kata untuk disenandungkan bersama
Ah…tuhan….
Biarkanlah aku tetap berharap meskipun lelah dalam penantian




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline