Oleh : Raisha
Mahasiswa BK-FKIP-UKSW Salatiga
Dalam masyarakat yang selalu berkembang dan kinerja karyawan sangatlah berpengaruh untuk nama baik setiap perusahaan di tambah lagi karyawan yang selalu bertemu dengan orang luar yang memerlukan kompentasi lintas budaya dalam memperbaiki kinerja karyawan , terbukti semakin karyawan menguasai banyak Bahasa dapat meningkatkan nama baik perusahaan.
Kompetensi lintas budaya
Kompetensi Menurut Dharma (2010) adalah suatu kemampuan untuk melaksanakan atau melakukan suatu pekerjaan atau tugas yang dilandasi atas keterampilan dan pengetahuan seta didukung oleh sikap kerja yang dituntut oleh pekerjaan tersebut. Kompetensi sebagai kemampuan seseorang untuk menghasilkan pada tingkat yang memuaskan di tempat kerja, juga menunjukkan karakteristik pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki atau dibutuhkan oleh setiap individu yang memampukan mereka untuk melakukan tugas dan tanggung jawaba mereka sebagai karyawan secara efektif dan meningkatkan standar kualitas profesional dalam pekerjaan.
Hal ini pula menyebabkan beragamnya definisi kompetensi , Spancer dan Spancer (2007) mengemukakan bahwa kompetensi merujuk kepada karakteristik yang mendasari perilaku yang menggambarkan motif, karakteristik pribadi (ciri khas), konsep diri, nilai-nilai , pengetahuan atau keahlian yang dibawa seseorang yang berkinerja unggul (superior perfomer) di tempay kerja . Keterampilan dan pengetahuan lebih mudah untuk dikenali. Dua kompetensi ini juga relatif lebih mudah dibentuk dan dikembangkan melalui proses belajar dan pelatihan yang relatif singkat. Sebaliknya, peran sosial, citra diri, dan motif tidak mudah dan lebih sulit untuk diidentifikasi serta membutuhkan waktu lebih lama untuk memperbaiki dan mengembangkannya. Menurut MeClelland dalam Rivai,keterampilan dan pengetahuan memiliki peran penting, dalam keberhasilan seseorang, tetapi empat kompetensi lainnya memainkan peran yang jauh lebvih besar. Hal ini sangat terasa pada pekerjaan-pekerjaan yang lebih strategis.
Harga Diri
Harga diri sering merupakan fungsi langsung dari interpretasi seseorang terhadap keterampilan atau kemampuan yang dimilikinya. Dalam kehidupan sehari-hari harga diri dapat dirumuskan dalam sikap bagaimana orang merasa, meyakini dan mengetahui diri sendiri, sebagaimana diungkapkan oleh Coopersmith (Handayani dkk, 1998) yang menyatakan bahwa harga diri sebagai evaluasi individu mengenai hal-hal yang berkaitan dengan dirinya, dan menunjukkan tingkat individu meyakini dirinya sendiri sebagai mampu, penting, berhasil, dan berharga. Harga diri berkembang sesuai dengan kualitas interaksi individu dengan lingkungannya. Orang yang memiliki harga diri akan dapat merasakan dengan benar adanya kelebihan dan kekurangan yang ada pada dirinya, melihat kekurangan dan kelebihan itu sebagai yang ada pada dirinya, sehingga akan mampu mengelolanya dengan baik. Oleh karena itu harga diri mencerminkan keyakinan seseorang atas kemampuannya dalam melaksanakan tugas-tugas fisik, mental, atau emosional. Harga diri adalah kemampuan antisipasi seseorang untuk menangani tantangan-tantangan tertentu dan mengatasi hambatan atau kesulitan.
Kinerja karyawan
Kinerja berasal dari kata Job Performance atau actual performance yang berarti prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang. Pengertian kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan fungsinya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Bernardin dan Russel (dalam Ruky, 2002:15) memberikan pengertian atau kinerja sebagai berikut : "performance is defined as the record of outcomes produced on a specified job function or activity during time period. Prestasi atau kinerja adalah catatan tentang hasil-hasil yang diperoleh dari fungsi-fungsi pekerjaan tertentu atau kegiatan selama kurun waktu tertentu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H