Lihat ke Halaman Asli

Raisa Maulidya

Mahasiswa/Universitas Airlangga

Antusias Pengunjung pada Kegiatan Car Free Day di Kota Bekasi yang Telah Sekian Lama Ditutup Akibat dari Pandemi Covid-19

Diperbarui: 6 Juli 2022   07:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Pada tanggal 29 Mei 2022, kegiatan Car Free Day di kawasan Kota Bekasi mulai beroperasi kembali. Setelah selama 2 tahun kegiatan ini ditutup sementara, kegiatan Car Free Day atau Hari Bebas Berkendara Motor digelar kembali oleh Pemerintah Kota Bekasi. Car Free Day atau yang biasa disebut sebagai CFD adalah hari bebas kendaraan bermotor yang biasa dilakukan pada hari minggu pagi. Car Free Day merupakan gerakan yang bertujuan untuk memberikan kesadaran bagi masyarakat agar tidak bergantung pada kendaraan bermotor/mobil guna untuk menghindari pemanasan global dan mengurangi emisi bahan bakar di dunia. Kegiatan Car Free Day ini sudah banyak dilakukan di berbagai daerah Indonesia, khususnya di daerah Kota Bekasi.

Seperti pada saat sebelum pandemi, kegiatan Car Free Day menjadi kegiatan akhir pekan yang sangat disukai oleh warga Indonesia, khususnya warga yang suka berolahraga pagi – pagi. Dalam kegiatan Car Free Day, masyarakat dapat melakukan berbagai kegiatan, mulai dari berolahraga seperti lari, berjalan, atau bersepeda, dan berekreasi di daerah CFD. Tidak hanya sekadar jalan kaki atau jogging dan berekreasi, tetapi juga pengunjung dapat menghirup udara segar pada pagi hari dan di kawasan Car Free Day juga tersebar tenants/kios dari UMKM di beberapa titik yang menawarkan berbagai macam jajanan seperti makanan tradisional hingga pakaian thrifting sehingga pengunjung dapat berbelanja dan menikmati sarapan pagi bersama keluarga dalam kegiatan Car Free Day.

Kegiatan Car Free Day biasanya dilakukan pada hari Minggu Pagi dari jam 06.00 – 09.00. Terlihat pada 26 Juni 2022, pelaksanaan Car Free Day di sepanjang Jalan Ahmad Yani, Bekasi Selatan dipenuhi oleh pengunjung dan Petugas Keamanan yang menjaga ketertiban di tengah – tengah pelaksanaan kegiatan. Masyarakat yang ramai memenuhi sepanjang Jalan Ahmad Yani ini mendatangi kegiatan Car Free Day dengan berjualan, berolahraga, dan berekreasi. Selain itu, masyarakat juga dapat mengikuti senam pagi berirama yang dipimpin oleh instruktur senam di Bundaran Summarecon Bekasi. Suasana yang terbentuk pada saat mengikuti senam di kawasan Car Free Day menumbuhkan rasa sosialisasi yang tinggi pada masyarakat sehingga muncul rasa senang dan gembira. Menurut Clara, sebagai pengunjung yang mengikuti senam berirama pada kegiatan Car Free Day menyebutkan “senam irama pada kegiatan Car Free Day kemarin tuh sangat ramai, isinya hampir ibu - ibu semua. kemungkinan Ibu - Ibu tersebut berasal dari suatu komunitas”. Kegiatan senam berirama tidak hanya ada satu titik saja, tetapi juga ada di beberapa titik dalam kawasan Car Free Day. Clara menyebutkan “kegiatan senam berirama di Car Free Day ini tidak hanya ada di satu titik saja, tetapi juga ada disekitar 2 sampai 3 titik”. Senam berirama ini dipandu oleh beberapa instruktur senam dan lagu - lagu yang dipakai, seperti dangdut dan pop India menjadikan pengunjung yang mengikuti senam berirama merasakan keseruan dari kegiatan ini.

Antusias masyarakat atau pengunjung dari kegiatan ini sangatlah ramai sehingga memenuhi sepanjang jalan. Menurut Khalid, salah satu pengunjung yang datang dalam kegiatan Car Free Day pada hari Minggu, 26 Juni 2022 mengatakan “masyarakat terlihat sangat antusias mengikuti kegiatan Car Free Day ini karena sudah lama tidak keluar akibat pandemic Covid-19 apalagi sampai ikut Car Free Day, lari dan olahraga bareng bahkan didalam kegiatan ini ada bazaar juga”. Namun, Pelaksanaan Car Free Day yang diselenggarakan di tengah – tengah masa endemik dari Covid-19 ini membuat masyarakat terkadang lupa dengan adanya angka kasus aktif Covid-19 yang meningkat di bulan Juni ini, masyarakat yang mengikuti kegiatan Car Free Day masih kurang menyadari bahwa adanya kasus aktif tersebut. Khalid menyebutkan “pengunjung tetap ada yang disiplin dengan protokol kesehatan seperti memakai masker tetapi ada juga yang masih kurang disiplin dengan lepas pakai masker. Disana juga ada satpam penjaga keamanan sehingga dapat terjaga keamanannya”.

Dengan adanya kegiatan Car Free Day ini juga membantu pedagang – pedagang kecil untuk mencari nafkah dengan berjualan di sekitar kawasan Car Free Day. Mengingat Indonesia masih dalam tahap pengembalian atau pembangkitan perekonomian setelah dilanda Covid-19, para pedagang kecil atau pedagang UMKM sangat terbantu dengan adanya kegiatan ini sehingga mereka dapat berjualan di berbagai titik kawasan Car Free Day. Khalid mengatakan “kegiatan Car Free Day ini sangat membantu pedagang – pedagang kecil apalagi mereka sedang berusaha untuk bangkit kembali dan dengan adanya kegiatan ini, sangat membantu para UMKM tersebut”. Khalid sebagai salah satu pengunjung Car Free Day ini juga memberikan saran dan pesan kepada penyelenggara dari kegiatan ini bahwa harus lebih diketatkan lagi protokol kesehatannya dan lebih tegas dalam mengatur pengunjung yang berkerumun sehingga kurang kondusif. Jangan sampai kegiatan ini malah menimbulkan kasus aktif kembali karena masyarakat tidak disiplin dan kurang protokol kesehatan saat berkumpul di kawasan Car Free Day. Meskipun demikian, tidak dapat dipungkiri dampak positif yang dihasilkan dari adanya Car Free Day ini akan berakibat pada terpulihkannya roda perekonomian para pelaku usaha kecil dan menengah sehingga rasa antusias tidak hanya dirasakan oleh pengunjung saja, tetapi juga dirasakan oleh pelaku usaha kecil dan menengah yang dapat menjual produk - produk mereka dalam kegiatan ini. 

Kegiatan Car Free Day membuat masyarakat dapat menurunkan ketergantungannya dalam berkendara sehingga pemanasan global dan emisi karbon yang berasal dari kendaraan bermotor akan berkurang. Selain itu, masyarakat juga akan terbiasa untuk melakukan olahraga pagi dengan suasana berbeda yang dilakukan secara ramai - ramai. Hubungan antar masyarakat pun akan lebih terjalin dengan saling berinteraksi dalam kegiatan ini. Seperti yang kita ketahui, masyarakat telah lama terkurung di rumah akibat dari pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia. Maka dari itu, dengan dibukanya kegiatan Car Free Day di daerah Kota Bekasi dapat mengobati rasa rindu masyarakat Kota Bekasi terhadap udara bebas pagi hari dan kembali melaksanakan rutinitas di pagi hari seperti sebelum terjadinya pandemi Covid-19. Oleh karena itu, kondisi yang demikian diharapkan dapat berlangsung secara lama dan berkelanjutan tanpa menimbulkan keresahan dan ketakutan di kalangan masyarakat terhadap timbulnya kembali penyebaran Covid-19. Dengan demikian, disinilah peran Pemerintah Kota Bekasi dalam menanggulangi penyebaran Covid-19 sangatlah dibutuhkan, dimana kenyataannya dapat ditemukan melalui penetapan Standar Operasional Prosedur (SOP) dan regulasi terkait pelaksanaan kegiatan Car Free Day di Kota Bekasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline