Lihat ke Halaman Asli

Siapa Sih yang Layak Gantikan SBY?

Diperbarui: 24 Juni 2015   01:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Duh, bingung mau milih siapa ya dalam pemilu kali ini? Maksudnya  bukan milih partai tapi milih presidennya. Di mata saya belum ada calon presiden yang layak menggantikan Susilo Bambang Yudhoyono...  Bagiamana menurut Anda?

Patokan pertama menjadi presiden adalah kepemimpinannya atau leadership. Calon presiden harus punya jiwa kepemimpinan yang kuat. Bukan sekadar mampu dan bisa berprestasi. Seseorang yang kuat kepemimpinannya maka dia akan tahan terhadap goncangan, sekeras apapun goncangan itu. Selama 10 tahun ini, pak SBY menurut saya... cukup terbukti mampu menghadapi berbagai goncangan, khususnya goncangan dari tekanan politik. Lihatlah di DPR sana, sejumlah kekuatan terus menerus melakukan tekanan terhadap SBY dan partainya yaitu Demokrat. Tapi sampai sekarang, SBY masih bertahan. Malah, sejumlah indikator politik, ekonomi dan hankam serta indikator lainnya, relatif baiklah... Nggak ada yang sempurna, kali.

Patokan kedua... lentur menghadapi tekanan politik. Jangan sampai pemimpin yang kita pilih kelak, terlalu sering mengeluarkan air mata karena berat hadapi tekanan, hehe... lalu terputus di tengah jalan. Tapi juga tidak terlalu keras, karena bakal menghadapi kekuatan DPR yang kadang menakutkan. Kalau adu kuat, wow... berbahaya. Stabilitas politik akan menjadi taruhannya. Butuh strategi yang tepat menghadapi tekanan-tekanan politik dari berbagai pihak seperti parpol oposisi, DPR dan lain sebagainya. Kalau strateginya keliru, dijamin tidak bakal tahan selama satu periode. Bisa saja dilengserkan DPR lewat impeachment. Nah, pak SBY kan sudah terbukti selalu bisa lepas dari tekanan-tekanan itu...  Memang bikin pegel dan mangkel sih sikap para politisi di negara kita. Siapapun pemerintahan yang berkuasa, pasti tidak akan tenang bekerja karena tekanan-tekanan itu.  Kalau pemerintah yang berkuasa berhasil atau dianggap berhasil, maka mereka tidak akan dapat kesempatan berkuasa dong, hehe.

Patokan ketiga, mampu menyejahterakan rakyat. Ini ukurannya seringkali agak ngawang-ngawang, karena maunya kita sering terlalu tinggi. Rakyat Indonesia yang adil makmur dan sejahtera. Berat kan? Kalau ada 10 persen saja, warga yang tidak sejahtera, maka efeknya pasti akan pengaruhi pencapaian yang lain. Berat memang. Saya mah tidak bakal sanggup jadi presiden, atau jadi istrinya presiden, hehe. Sekarang ini, pertumbuhan ekonomi lumayan, kelompok yang sejahtera terus naik... tapi yang miskin juga tetap ada, yang menganggur juga tetap ada. Btw, di semua negara juga ada orang miskin dan pengangguran kali.

Patokan keempat, disegani bangsa lain... malu juga kalau negara kita dilecehkan atau tidak dianggap negara lain. Iya kan? Kalau presidennya kuat... posisi kita dihargai bangsa lain, kan OK banget. Pak SBY, lumayanlah di mata dunia internasional. Banyak negara yang mengakui kepemimpinannya. Masuk G20, jadi tuan rumah banyak sekali event internasional dan lain sebagainya. Posisi Indonesia sekarang lebih baik deh. Kita juga sekarang berani lho tantang Australia. Sudah dua atau tiga bulan ini kan, SBY tarik duta  besar di Australia dan belum dikembalikan ke sana. Ini baru pertama kali lho dalam sejarah....

Nah, presiden mendatang yang mau gantiin pak SBY, semoga bisa makin baik.

Tapi sekarang belum ada figur yang layak menggantikannya.

Duh, siapa ya.... bingung euy?

Pak Prabowo? Masih banyak masalah...

Pak Jokowi? Kasihan keberatan beban... dan beliau punya atasan kuat di partainya. Nanti atasannya yang nyetir dia, hehe...

Pak Mahfud? Mirip pak Gus Dur, tegas tapi kurang lentur. Bahaya hadapi DPR.

Wiranto? Mirip seperti pak Prabowo, masih banyak masalah.

Rhoma Irama? Ah lupakan saja....




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline