Lihat ke Halaman Asli

Ini Dia Catatan “Hitam” Pemerintahan SBY

Diperbarui: 18 Juni 2015   03:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Dari pidato kenegaraan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kemarin, kita mendapatkan sejumlah catatan “HITAM” pemerintahannya. Catatan “HITAM” itu ada yang diklaim sendiri oleh Presiden SBY, ada juga yang harus diakui pihak lain, namun sebagian lainnya memang sudah dirasakan oleh masyarakat. Mau tahu apa saja catatan “HITAM” pemerintahan SBY. Simak ya:

a.Kondisi makro ekonomi Indonesia selama 10 tahun terjaga, dan selalu tumbuh positif antara 4% sampai 7%. Indonesia masuk dalam jajaran negara terkuat dunia lewat G20, serta masuk dalam daftar 10 besar negara dengan APBN terbesar dunia.

b.Kondisi politik Indonesia selama ini relatif stabil meskipun seringkali terjadi gonjang-ganjing antara elit politik. Untunglah, hanya elit politik yang merasakan gonjang-ganjing tersebut. Sedangkan masyarakat merasakan kondisi politik aman-aman saja.

c.Stabilitas keamanan juga terjaga sangat baik, karena nyaris tidak ada gangguan keamanan berarti selama 10 tahun terakhir.

d.Makin banyak kota dan kabupaten yang terangsang untuk lebih baik dalam membangun. Secara khusus SBY menyebut kota Makasar Sulawesi Selatan sebagai kota yang paling tinggi pertumbuhan ekonominya, bahkan mengalahkan rata-rata pertumbuhan ekonomi China. SBY juga memuji perkembangan di kota Banyuwangi Jawa Timur.

e.Persaingan antar kota makin tinggi dengan munculnya pemimpin-pemimpin muda penuh talenta dan punya gebrakan baru.

f.Proses demokrasi berjalan damai dan lancar dalam dua pemilu terakhir, termasuk Pilpres 2014. Hanya stabilitas ekonomi dan stabilitas politik serta keamanan yang kuatlah yang membuat proses demokrasi dapat berjalan aman, damai dan lancar. Hal ini diakui oleh dunia internasional.

g.Anggaran negara melonjak 4 kali lipat dalam 10 tahun. Pada 2004, APBN kita hanya sekitar seperempatnya daripada APBN 2014 yang mencapai Rp 1.800 triliun.

h.Dampak dari besarnya APBN tersebut adalah masuknya Indonesia ke dalam daftar 10 besar negara di dunia yang paling kuat daya belinya, versi Bank Dunia. Di kawasan Asia Pasifik kekuatan daya beli Indonesia hanya kalah dari Australia.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline