Lihat ke Halaman Asli

Raisa Andjani Adiwiria

None Jakarta Pusat 2023 & Mahasiswa Jurnalistik Universitas Padjadjaran

Pahit Manisnya Perjalanan Mudik Lebaran, Edisi Jakarta-Bandung

Diperbarui: 16 April 2024   22:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kondisi Jalan Tol Cikampek | Foto: Raisa Andjani Adiwiria

Libur jangka panjang merupakan suatu hal yang ditunggu-tunggu oleh seluruh masyarakat. Setelah disibukkan oleh kegiatan dan pekerjaan sehari-hari, bersilaturahmi dengan orang-orang terdekat menjadi suatu aktivitas yang sangat didambakan oleh masyarakat. Salah satu agenda libur yang dinanti-nanti oleh masyarakat Indonesia setiap tahunnya adalah libur lebaran. 

Pada tahun ini, pemerintah menetapkan lebaran pada Rabu (10/04). Setelah tanggal tersebut diumumkan, masyarakat mulai beramai-ramai mempersiapkan diri untuk merayakan Idulfitri.

Saya bersama keluarga saya memilih untuk menikmati libur lebaran dengan berkunjung dan melaksanakan silaturahmi di Kota Bandung. Akibat diberlakukannya ketentuan ganjil genap oleh pemerintah, saya bersama keluarga tidak dapat menggunakan kendaraan pribadi untuk berpulang kampung ke Bandung karena plat nomor yang tidak sesuai dengan tanggal kepergian kami.

 Di lebaran tahun ini, pemerintah menerapkan peraturan ganjil genap yang dimulai di beberapa titik arus mudik. Hal ini dilatarbelakangi oleh pengalaman tahun-tahun lalu, dimana arus mudik lebaran mengalami peningkatan yang sangat pesat sejak tahun 2022 karena kerinduan masyarakat untuk pulang kampung setelah tragedi pandemi Covid-19 yang melanda dunia. 

Pada tahun ini, pemerintah juga menetapkan jumlah hari libur yang dapat dibilang cukup lama dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, yang dimulai dari Senin (08/04) hingga Senin (15/04). Hal itu juga ditambah oleh penetapan Work From Home (WFH) dua hari setelahnya untuk pegawai negeri. Keadaan ini menjadi kesempatan yang tepat bagi masyarakat, terutama para pekerja dan untuk menikmati waktu libur dengan mengunjungi kerabat-kerabatnya.

Maka dari itu, opsi pertama yang kami pilih adalah menggunakan Kereta Cepat Whoosh. Perjalanan Jakarta-Bandung dan sebaliknya menggunakan Whoosh dinyatakan hanya memakan waktu sekitar tiga puluh menit. 

Singkatnya waktu perjalanan yang dimiliki kereta ini membuat masyarakat berbondong-bondong untuk membeli tiket. Minat besar dari masyarakat untuk memilih Whoosh sebagai opsi transportasi dalam mudik kali ini didorong oleh besarnya perkiraan volume kendaraan, yang dapat menimbulkan kemacetan. Akan tetapi, kekhawatiran kami muncul setelah melihat bahwa hampir semua tiket kereta telah tereservasi dan terjual. 

Pada awalnya, aplikasi Whoosh memperlihatkan bahwa terdapat beberapa tiket yang masih tersedia, kami pun segera berusaha melakukan transaksi. Namun, ternyata terjadi kesalahan sistem yang mengungkapkan bahwa sebenarnya tidak ada lagi sisa tiket yang terjual.

Kami pun mencari alternatif kendaraan dan berakhir memilih menggunakan mobil travel. Di dalam mobil travel tersebut, kami berkenalan dan berbincang bersama supir serta penumpang-penumpang lainnya. 

Sebagai sesama warga Jakarta yang melakukan perjalanan ke Bandung, kami bertukar pandangan mengenai kondisi mudik di tahun ini. Pak Junenda, sang supir travel pun mengungkapkan bahwa di hari kedua lebaran ini jalanan tol terasa lebih sepi dibandingkan kemarin-kemarin. 

Salah satu contohnya yaitu ketika di hari-H Idulfitri, pada sore hari beliau mengendarai travel dari Jakarta pada pukul lima dan baru sampai di Kota Bandung pada pukul sembilan malam. Sedangkan pada hari ini, jalanan hanya ramai di satu titik sehingga waktu perjalanan menjadi lebih cepat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline