~ Bendera Vietnam ~

Krisis Kesadaran
~ Bendera Vietnam ~
Oleh : Rainy Okkie
Di ruang tunggu puskesmas 1 Sigaluh Indah duduk di sebelah mamanya, Susi. Tak lama kemudian dua orang gadis berseragam SMA duduk di sebelah Indah.
Gadis bernama Ratna mengambil bolpoin dan majalah kecil dari dalam tas. Indah yang tengah demam tertarik dengan majalah Ratna yang bersampul gambar anak-anak berkemah di tepi air terjun.
Indah terus memperhatikan Ratna yang ternyata sedang mengisi teka-teki silang, dalam hati ia ikut menjawab teka-teki itu.
"Warna bintang di bendera Vietnam," gumam Ratna seraya meletakan ujung bolpoin di bibirnya. "Buka Google dulu lah." ujarnya kemudian seraya merogoh HP dari saku kemejanya.
"Kuning Mbak." Celetuk Indah pada Ratna.
"Maaf Dek ini bukan pelajaran anak TK," sahut Ratna tidak suka gadis kecil di sebelahnya menjawab.
"Indah sudah kelas 1," lanjut Indah menoleh pada ibunya yang hanya tersenyum.
Merasa risi karena ibu sang bocah menatapnya, Ratna pun beranjak dan pindah ke bangku lain dan segera mengetik warna bintang di bendera Vietnam di kolom pencarian google.
Sementara Indah dan Susi segera meninggalkan puskesmas setelah menebus obat.
"Mama, kenapa mbak cantik itu nggak percaya sama jawaban Indah? Apa karena Indah masih kecil jadi tidak boleh jawabannya benar?"
Susi  kemudian membopong Indah dan berkata, "Siapa pun berhak menjawab benar termasuk Indah, kalau mbak cantik itu tidak percaya mungkin karena dia belum mempelajari apa yang sudah Indah pelajari."
"Tapi kan mbak cantik itu sudah SMA, pasti lebih pintar dan banyak yang diajarkan bu guru."
"Itu dia, karena mbak cantik itu merasa sudah lebih pintar jadi dia enggan menerima pelajaran dari Indah yang masih kecil."
"Eh tapi kan memang anak kecil belajar dari orang yang lebih besar Ma?"
"Siapa bilang? Belajar itu dari siapa saja sayang. Buktinya tadi mama juga belajar dari Indah, mama baru tahu lho kalau warna  bintang bendera Vietnam itu kuning." Susi mencubit pipi Indah.
"Ha ha ha ha, berarti Mama sudah lupa ya pelajaran pas di sekolah?"
Ibu dan anak itu pun berhenti bercanda saat angkutan bernomor A3 lewat dan mereka segera naik.
Sementara Ratna masih tertegun melihat hasil yang ditampilkan mbah google untuknya. Dia sadar, adakalanya orang 'Besar' butuh sentilan dari yang 'kecil' agar dia ingat lagi, bahwa belajar itu tanpa batas. Bukankah sesuatu terlihat besar ketika ada yang kecil di sekitarnya?