Lihat ke Halaman Asli

Organisasi Kriminal Big Mouse dalam Serial Drama Korea Big Mouth Menurut Perspektif Sosiologi

Diperbarui: 19 September 2022   13:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar 1. Poster Serial Drama Korea Big Mouth (Sumber: https://cewekbanget.grid.id)

Peringatan: Konten mengandung spoiler.

Serial drama Korea Big Mouth akhir-akhir ini menjadi perbincangan yang hangat di kalangan penggemar maupun non penggemar drama Korea. Big Mouth mulai tayang pada tanggal 29 Juli 2022 sampai dengan 17 September 2022 dengan mengisi slot tayang pada jam 21.30 WIB. Big Mouth meraih kesuksesan besar baik di dalam maupun di luar Korea Selatan. Hal ini dibuktikan dengan rating penonton yang terus meningkat pada tiap episodenya. Episode terakhir Big Mouth pun meraih rating tertinggi selama penyangan drama, yaitu sebesar 13,7%. Serial drama Korea Big Mouth menceritakan tentang seorang pengacara Bernama Park Changho dengan persentase kemenangan 10% yang dituduh sebagai ketua Big Mouse yang merupakan organisasi kriminal terbesar di Korea. Keberadaannya menjadi incaran para aparat penegak hukum karena keterlibatannya dalam dunia kriminal seperti pengedaran narkoba, korupsi dana kampanye ilegal, hingga penipuan uang sebesar 100 miliar won dalam proyek besar pembangunan kota. Drama ini ramai diperbincangkan sebab penonton dibuat untuk menebak-nebak siapa sebenarnya pemimpin organisasi Big Mouse dan mengapa Park Changho dituduh sebagai pemimpin organisasi kriminal yang identitasnya sangat dirahasiakan tersebut.

Suatu kejahatan umumnya dilakukan secara sembunyi-sembunyi. Seperti kejahatan terorganisasi para mafia yang bernama La Cosa Noctra, Yakuza, dan lain sebagainya. Big Mouse sebagai organisasi kriminal, mempunyai konsep yang hampir sama. Bedanya, ada pada identitas sang pemimpin organisasi yang sangat rahasia dan hanya Top 3 atau tiga orang kepercayaan yang mengetahui wajah asli ketua mereka. Big Mouse memiliki simbol organisasi pedang dan api. Simbol tersebut merupakan representasi dari kenyataan 'hukum tumpul ke atas dan tajam ke bawah'. Simbol Big Mouse adalah pedang yang menghadap ke atas di mana latar belakang dibentuknya Big Mouse adalah untuk menghukum orang-orang berkuasa yang tidak memikirkan orang-orang di bawahnya yang menjadi korban. Simbol organisasi Big Mouse tersebut digunakan dalam setiap tindakan yang mereka lakukan. Selain itu, setiap anggota organisasi Big Mouse mempunyai tato kecil simbol organisasi yang letaknya tersembunyi dan tertutup oleh pakaian.

Gambar 2. Tato Simbol Big Mouse yang Dimiliki oleh Anggota Big Mouse (Sumber: https://pbs.twimg.com/media/FbrIC2eUYAA0Kg0.jpg)

Tindakan kriminal yang dilakukan oleh organisasi Big Mouse ini dapat digolongkan ke dalam kriminalitas terorganisasi. Dalam hubungannya dengan lingkungan sosial, Von Lampe beranggapan bahwa kriminalitas terorganisasi merupakan konstruksi sosial yang beradaptasi secara kontinu dalam realitas yang kompleks (Naseh dkk, 2019). Menurut Hugh D. Barlow, ada beberapa karakteristik dari kejahatan terorganisasi. Pertama, secara eksplisit, organisasi tersebut bertujuan untuk memperoleh uang. Dalam hal ini, Big Mouse memperoleh uang dengan menjual narkoba, melakukan penipuan proyek pembangunan kota, dan mencuri dana kampanye ilegal.

Kedua, aktivitas yang dilakukan adalah menyediakan jasa atau barang ilegal bagi mereka yang membutuhkan. Seperti pada poin sebelumnya, Big Mouse menyediakan narkoba bagi para kliennya. Dalam serial drama Big Mouth, terdapat beberapa pelanggan atau konsumen narkoba tetap. Salah satu scene epic dalam Big Mouth adalah ketika Park Changho dihadapkan pada situasi di mana ia harus menyebutkan lima nama pelanggan narkoba tetap Big Mouse. Jika Park Changho salah menebaknya, maka Park Changho bukanlah pemimpin Big Mouse dan dia harus menanggung konsekuensi besar dengan kematian.

Ketiga, memiliki hubungan dengan pemerintah dan politikus untuk melancarkan aksinya. Hal ini sesuai dengan pendapat Von Lampe, sebab kriminal merupakan musuh pemerintah, namun pada sisi dan titik tertentu, pemerintah memerlukan kejahatan dan kriminalitas sebagai salah satu operasinya dalam manajemen negara dengan proses dan kesan yang tidak tampak. Pada pihak pelaku kejahatan kriminal, mereka akan terus berusaha memengaruhi pemerintah untuk mengurangi risiko operasi kriminalnya. Hubungan kejahatan terorganisasi dengan pemerintahan berada pada tiga pijakan, yaitu evasi yang merupakan proses penghindaran terdeteksinya kejahatan, korupsi dengan cara berkonspirasi secara ilegal dengan pihak pemerintah untuk kepentingan kriminal, konfrontasi yaitu mengancam pemerintahan untuk mendapatkan yang diinginkannya (Naseh dkk, 2019). Pada poin ini, orang kepercayaan Big Mouse nomor tiga adalah seorang kepala sipir Penjara Gucheon. Selain itu, beberapa anggota polisi pun juga menjadi anggota organisasi Big Mouse. Tidak hanya dalam lingkup kepolisian, anggota Big Mouse tersebar dalam berbagai lingkup seperti aparat penegak hukum yang lain, rumah sakit, penyiaran, dan masih banyak lagi.

Keempat, untuk melanjutkan aksinya, mereka melakukan regenerasi dalam organisasi. Dalam hal ini, Park Changho yang tadinya dituduh sebagai Big Mouse, ketika pemimpin Big Mouse yang bernama No Park terungkap dan tewas karena ledakan bom, No Park mempersiapkan sebuah video yang berisi penunjukan pemimpin Big Mouse selanjutnya. Dalam video tersebut, Park Changho dipercaya oleh No Park dan ditunjuk untuk menjadi pemimpin organisasi Big Mouse yang telah dibentuknya. Artinya, meskipun pemimpin organisasi mereka sebelumnya sudah meninggal dunia, mereka akan memilih pemimpin baru untuk terus memimpin organisasi dan menjalankan aksinya (Jainah, 2013).

Big Mouse merupakan organisasi kriminal yang dibentuk sebagai kritik bagi para penjahat yang tidak bisa dihukum menggunakan hukuman yang berlaku. Di samping sisi kriminalnya, organisasi Big Mouse termasuk ke dalam jenis kelompok formal. Kelompok formal merupakan kelompok yang mempunyai peraturan tegas dan sengaja diciptakan oleh anggota-anggotanya untuk mengatur hubungan antarsesama. Organisasi seperti itu berkaitan dengan birokrasi. Organisasi yang dibentuk menurut cara birokrasi mempunyai ciri-ciri, yaitu tugas organisasi didistribusikan dalam beberapa posisi yang merupakan tugas-tugas jabatan, posisi dalam organisasi terdiri dari hierarki struktur wewenang, suatu sistem peraturan menguasai keputusan-keputusan dan pelaksanaan, unsur staf yang merupakan pejabat bertugas memelihara organisasi dan keteraturan komunikasi, para pejabat berharap bahwa hubungan dengan bawahan dan pihak lain bersifat orientasi impersonal, penyelenggaraan kepegawaian didasarkan pada karier (Soekanto, 2018).

Dari hal-hal yang sudah disebutkan tersebut, Big Mouse memiliki struktur kepengurusan organisasi di mana terdapat ketua atau pemimpin, tiga orang kepercayaan yang diberikan perintah secara langsung oleh pemimpin mereka, dan anggota yang turut andil dalam menjalankan perintah yang diberikan melalui tiga orang kepercayaan pemimpin mereka. Setiap tingkat jabatan memiliki tugas dan wewenang masing-masing. Jabatan tingkat dua dalam organisasi Big Mouse dipegang oleh tiga orang kepercayaan pemimpin organisasi Big Mouse. Mereka diberi keistimewaan untuk membuat permintaan secara langsung kepada pemimpin Big Mouse. Sedangkan jabatan tingkat tiga atau yang paling bawah dipegang oleh para anggota organisasi Big Mouse. Mereka mempunyai tugas untuk memenuhi perintah yang diberikan oleh atasan mereka. Dalam menyampaikan perintah, pemimpin organisasi Big Mouse menggunakan surat dengan simbol pedang api sebagai sebagai perantaranya, mengingat identitas dari pemimpin Big Mouse sangat dirahasiakan, bahkan dengan anggotanya sekali pun.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline