Langit sore itu tampak mendung, aku berjalan berdua dengannya melintas komplek pertokoan yang nampaknya sedang bersiap-siap untuk buka. Hingga tibalah kami di taman, lalu dia mengajakku duduk di bangku tersebut. Kulihat dia perlahan mulai menguap.
"Capeknya.." dia mulai menggerutu.
"Gimana gak capek, tiga hari kamu tidak tidur." Jawabku sedikit ketus.
Kulihat, dia memalingkan wajahnya ke arahku. Seperti orang yang sedang mengerjakan sebuah soal yang sulit, dia memperhatikan wajahku dengan seksama. Aku agak risih dengan pandangannya tersebut. Tak lama dia pun tersenyum.
"Ada apa, kamu sepertinya tampak kesal?"
"Bodo.."
Dia diam sejenak, lalu melanjutkan pembicaraannya. "Maaf ya, karena aku minta kamu buat ketemuan sama teman-temanku."
Mendegar perkataannya itu, aku malah semakin kesal. "Kamu tahu, aku tidak kesal karena sudah kamu ajak untuk ketemuan dengan teman-temanmu."
"Tempatnya atau makanannya kamu gak suka?" Dia seperti masih mencoba untuk menebak.
"Kamu, emang dasar gak peka ya." emosiku semakin menjadi.