Lihat ke Halaman Asli

Aminatus Saidah

Blog pribadi

Metode pembelajaran Role Playing, Solusi Speaking Skills Pada Siswa

Diperbarui: 24 Oktober 2021   11:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi drama Sanggar ori Gunung kidul (Sumber : Merdeka.com)

Speaking atau komunikasi yang mana berasal dari kata speak yaitu “speak is to express opinions; to say; to converse”. Jadi kata speak di sini adalah cara mengeluarkan atau mengekspresikan pendapat, perkataan yang kita ingin utarakan. Melakukan kegiatan speaking sangat diperlukan oleh semua orang tanpa terkecuali karena dengan kegiatan tersebut kita bisa berinteraksi kepada sesama dengan masyrakat dunia luas.  Oleh karena itu, kemampuan  speaking menjadi salah satu aspek yang harus dikuasai oleh peserta didik dalam mata pelajaraan bahasa inggris.

Dalam sebuah sistem pembelajaran speaking pada bahasa inggris sangatlah diutamakan kemampuan siswa untuk berkomunikasi, mengekspresikan dirinya, berpendapat atau berani mengutarakan sesuatu terkait dengan lingkungan disekitarnya. Ada banyak sekali teknik yang dapat digunakan mengajar speaking. Akan tetapi disini saya akan mengenalkan salah satu metode yang bagus dan tepat, yaitu metode role playing / bermain peran

Yang masih belum tahu apa sih metode role playing itu?

Jadi, menurut Santoso (2010) menyatakan bahwa metode role playing atau bermain peran mendayagunakan pengaruh kinestetik atau gerakan, sebab subjek diminta untuk melakukan peranan tertentu. Metode ini sangat baik untuk para siswa untuk mengembangkan kemampuan personal atau interpersonal untuk melakukan komunikasi  yang baik pada orang lain secara asyik dan menyenangkan.  

Metode role playing sangat cocok dan bisa menjadi solusi untuk digunakan pada pembelajaran bahasa inggris dengan cara memainkan karakter, yang mana siswa akan diminta untuk berkelompok/berpasangan  untuk mengucapkan dialog yang dipersiapkan sebelumnya atau bisa juga melakuakan hasil improvisasi secara langsung. Dengan melalui cara tersebut dapat melatih kekompakan sisiwa agar bisa mengekspreksikan dirinya tanpa harus merasa tertekan atau terbebani karena salah pengucapan. Selain itu, siswa dapat berlatih pengucapan yang benar (pronunciation), keberanian , memperkaya kosakata (vocabulary), tata bahasa (grammar) dan bisa saling mendengarkan pengucapan lawan bicara (listening)

Role playing atau bermainan peran bisa dilakukan oleh semua orang tak terkecuali untuk siswa SD, SMP,SMA atau bahkan Perguruan tinggi. Dengan metode role playing ini siswa bisa berkolaborasi untuk memainkan cerita legenda seperti Maling kundang, fabel, cerita kegiatan aktivitas bersama ataupun tokoh-tokoh khayalan lainnya untuk merarajut sebuah cerita bersama. Dalam permainan RPG (role playing game) para pemain/siswa dapat memilih aksi tokoh berdasarkan karakteristik yang ada didalam cerita yang mana tergabung dalam satu kelompok, dan lebih mengarah ke arah kolaborasi sosial, imajinasi daripada kompetisi. Permainan RPG kebanyakan dimainkan seperti sebuah drama atau teater.

Kostum dan Pemeran ( Sumber gambar : Aminatus Sa'idah)

 Dalam pemainan RPG ini kebanyakan para pemain menggunakan kostum tertentu untuk mendukung peranannya. Keberhasilan tergantung dengan aksi yang dilakukan oleh pemain dari seberapa komunikatif, ekspresi, dan improvisasi terhaadap peranannya.

Apabila tujuan metode role playing atau permainan peran ini untuk bahasa yang komunikatif (pronounciation) dan tata bahasa (grammar) maka diperlukan evaluasi terhadap siswa tentang kemampuannya untuk mengungkapkan fungsi-fungsi kebahasaan (misalnya; permintaan maaf, menerima maaf, mencari informasi, memberi informaasi. Memberi saran, meminta seseorang untuk melakukan sesuatu dan lain sebagainya.) sesuai peranan masing-masing.

Demikian penerapan metode role playing sebagai solusi pembelajaran speaking skills di mata pelajaran Bahasa Inggris yang mana nantinya dapat diharapkan sebagai salah satu refrensi pembelajaran yang menarik dan menyenangkan bagi para siswa.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline