Lihat ke Halaman Asli

Bapaku adalah Susilo. Ibuku Pertiwi..dan Aku Anak Negeri

Diperbarui: 26 Juni 2015   09:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Edit

bapaku adalah susilo.ibuku pertiwi..dan aku anak negeri.

kata bapak,,aku adalah anak negeri.generasi penerus bangsa kata bapak kelak nasib bangsa ini ada di tangan kami para pemuda indonesia.tapi mungkin bapak salah,,bukankah untuk mengurus suatu negara itu dibutuhkan pemahaman dan ilmu yang tinggi,,? sedangkan aku lulus SD pun tidak.ijazah aku tak punya. aku miris,sebab bapaku yaitu susilo sekarang tak pernah mengunjungiku lagi.tak pernah tahu bahwa aku tak tuntas mengenyam pendidikan bahkan dapat dipastikan,bapak juga tak tahu apakah ada nasi yang masuk ke perutku hari ini atau tidak. katanya bapak terlalu sibuk mengurus ibuku yaitu pertiwi.bapak terlalu sibuk mondar mandir antara monas dan cikeas.! ingat pesanmu dulu bapak. bapak bilang aku wajib berguru selama 9 tahun,,hhm maafkan aku bapak tampaknya aku tak bisa menjalankan kewajiban itu.bukan aku tak ingin menuntut ilmu,tapi bukankah biaya untuk mendapatkan pendidikan itu tidaklah murah?berapa tumpuk kardus yang harus aku pungut agar aku bisa duduk di bangku sekolahan itu bapak..?lagi pula aku malu menginjakan kakiku di teras megah gedung sekolahan,karena tiap dindingnya kudapati pengumuman yang berbunyi "ORANG MISKIN DILARANG SEKOLAH". aku kecewa bapak..kemana jatah pendidikan gratis bagi anak miskin seperti aku..? kemana jatuhnya dana bantuan operasional sekolah yang sering aku dengar itu,,? dimana hati nurani sodara" bapak? kudengar paman telah bergelar menteri pendidikan dan kebudayaan yang berpendidikan dan tentunya berbudaya.. coba bapak lihat.. anak negeri seperti aku yang katanya generasi penerus bangsa itu semakin jauh tersingkirkan.aku dan masih banyak ribuan teman"ku dari ujung barat hingga timur indonesia tak terpelihara oleh negara.bapak kasihanilah kami.bapak harus tengok kami.jangan selalu pulang ke istana atau ke cikeas bapak..karena rumah bapak ada dimana"..republik ini rumah bapak. bapak..bantulah aku agar aku bisa melanjutkan pembangunan..bantu aku kembali menemukan harapan dan cita"..demi indonesia..demi masa depan kita bersama.. karena aku anak bapak..




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline