Lihat ke Halaman Asli

Muh Shiddiq Raihan

Mahasiswa Universitas Airlangga

Hipertensi: Penyakit yang Bisa Menjadi Ancaman Kematian

Diperbarui: 26 Agustus 2024   18:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Hipertensi adalah dimana tekanan darah dalam tubuh meningkat dengan tekanan sistolik >140/90 mm Hg. Penyakit ini tidak diketahui penyebabnya, namun hal ini bisa berisiko kejadian ginjal, jantung, serebral dan syaraf didalam tubuh yang berisiko pada kematian, karena merupakan penyakit dengan prevalensi tinggi. Dalam skala global, hipertensi menempati peringkat ketiga di antara enam faktor risiko utama penyakit kardiovaskular. Risiko penyakit jantung, stroke, dan gagal ginjal semuanya meningkat secara signifikan akibat hipertensi. Penyakit ini terhubung dengan faktor risiko kardiovaskular lainnya seperti diabetes, obesitas, penuaan usia, hiperlipidemia (kondisi kadar lipid (lemak) dalam darah melebihi batas normal) dan resistensi insulin (kondisi ketika sel-sel di otot, lemak, dan hati tidak merespons insulin dengan baik).

Ada berbagai jenis hipertensi: Hipertensi Esensial (Primer), Hipertensi Sekunder, Prehipertensi, Krisis Hipertensi, Hipertensi Urgensi, Hipertensi Emergensi. Gejala Yang Dapat Dialami: irama jantung abnormal, sakit kepala, penglihatan kabur, nyeri dada.
Ada beberapa faktor yang meliputi penyakit ini yaitu faktor risiko yang dapat diubah dan tidak dapat diubah. Faktor yang bisa diubah meliputi konsumsi garam berlebihan, pola makan tinggi lemak, kurangnya asupan sayur dan buah, kurangnya aktivitas fisik, merokok dan meminum alkohol, serta obesitas. Faktor risiko yang tidak dapat diubah meliputi genetik (riwayat penyakit keturunan) diabetes, ginjal dan stroke.

Nah, dikarenakan penyakit hipertensi ini memiliki faktor risiko, maka ada cara pengendaliannya yaitu konsumsi pola makan sehat (kurangi lemak dan rendah garam), sering beraktivitas atau berolahraga, mengurangi beban pikiran dan mengelola stress, memeriksa tekanan darah secara teratur dan rutin bisa dilakukan di layanan kesehatan, hindari merokok dan meminum alkohol.

Referensi
https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/hypertension
https://www.halodoc.com/artikel/ini-macam-macam-jenis-hipertensi-yang-perlu-diketahui
 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline