Lihat ke Halaman Asli

Raihan Fadia

Raihan Fadila media

Perkembangan Transportasi Bus di Indonesia

Diperbarui: 21 November 2021   15:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Transportasi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Wirestock

SEJARAH BUS DI INDONESIA

Bus masuk ke negara Indonesia sekitar abad 19. Jika melihat dari sejarah, keberadaan bus di Indonesia hadir ketika negara ini masih dijajah oleh Belanda. Pada masa kolonialisme tersebut berbagai sarana kendaraan bermotor menjadi budaya transportasi baru di Indonesia. Sebagai sarana transportasi darat yang mampu untuk mengangkut banyak orang, bus dianggap sebagai kendaraan yang efisien serta fleksibel dalam penggunaannya. 

Saat ini, bus di Indonesia dibagi ke dalam berbagai kategori, berdasarkan ukuran, kelas, jenis, dan jarak. Ada tiga jenis bus berdasarkan ukuran, bus besar, bus sedang, dan bus kecil. Bus terbagi berdasarkan jumlah seat mulai dari micro 15-20 seat ,medium bus 25- 35 seat dan big bus 40 – 59 seat.  Sedangkan berdasarkan kelas ada kelas ekonomi, bisnis RS, bisnis AC, executive, dan super executive.

 Adapun Pembagian berdasarkan kelas ini ditentukan oleh fasilitas-fasilitas yang disediakan oleh bus. Selain itu ada pula bus (AKDP) angkutan kota dalam provinsi yang hanya mengantar penumpang dalam kota jarak kurang lebih 10-100 km. 

Lalu ada pula bus antar kota dalam provinsi yang mengangkut dari satu kota ke kota lain yang melalui antar daerah kabupaten/kota dalam satu daerah provinsi. Selain itu, masih ada juga bus kota, seperti metromini, patas, dan sebagainya, serta bus pedesaan. 

Ada pula bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP). Bus AKAP adalah angkutan dari satu kota ke kota lain yang melalui antar daerah kabupaten/kota yang melalui lebih dari satu daerah provinsi dengan menggunakan mobil bus umum yang terikat dalam trayek. 

Lain lagi dengan bus Antar Kota Dalam Provinsi yang mengangkut dari satu kota ke kota lain yang melalui antar daerah kabupaten/kota dalam satu daerah provinsi. Selain itu, masih ada juga bus kota, seperti metromini, patas, dan sebagainya. 

Penyebab kurangnya minat menggunakan transportasi umum

  • Keamanan dan kenyamanan

Keamanan dan kenyamanan dalam menggunakan trasportasi umumitulah yang menjadi tema dalam berbagai pembicaraaan yang seakantidak ada habisnya. Tindak kriminalitas yang terjadi di jalan maupundalam angkutan umum juga menjadi faktor penyebab rasa tidak amandan kurang nyaman bagi masyaraka pengguna trasportasi umum.  

  • Kelayakan transportasi umum

Karena tidak ingin kebanyakan modal transportasi umum diindonesia kurang layak seperti halnya banyak yang remnya blong, atau bahkan sopir yang sedang mabuk serta sperpart yang tidak layak namunmasih digunakan yang dapat membahayakan para penumpang. Mungkintanpa saya jelaskan pemerintah bisa mengambil jalan yang terbaik, dansemoga bisa dilaksanakan.

  • Ugal-ugalan

Selain kriminalitas, para mahasiswa menilai bahwa cara mengemudi supir pun tidak mementingkan keselamatan para penumpangnya karena mengejar setoran, mereka bertindak seolah jalan raya adalah sirkuit sehingga mereka memacu kendaraannya tidak pada batas yang ada. Padahal sudah banyak kasus kecelakaan karena tindakan para pengemudi angkutan umum yang ugal-ugalan seperti itu. 

  • Kurang tepat waktu

Sopir dari angkutan umum itu sendiri tidak tepat waktu sepertikadang ngelantur berangkat dari jam delapan pagi padahal para pelajardan pekerja saat itu sudah telat kalau menunggu transportasi umumdatang. Maka dari itu mereka menggunakan kendaraan pribadi

Faktor timbul akibat kurangnnya minat menggunakantransportasi umum  

  • Polusi udara

Trasportasi umum mengeluarkan polusi udara " adalah hal yang tidak bida dipungkiri. Namun, dengan meminimalisir penggunaan pribadi dan beralih menggunakan trasportasi umum akan sedikit mengurangi polusi udara. Karena polusi udara akan semakin maningkat dengan seiring dengan meningkatnya jumlah kendaraan bermotor setiap tahunnya.

  • Kemacetan
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline