Zaman yang terus berkembang memacu budaya yang semakin berubah. Tidak hanya perkembangan seni budaya tetapi juga perkembangan teknologi yang semakin maju. Perubahan tidak hanya terjadi pada lingkungan sosial tetapi juga pada pola bermain anak-anak. Proses dan cara bermain anak-anak dari hari mengalami perkembangan. Bermain merupakan metode yang tidak bisa di tinggalkan pada anak usia dini, anak akan mendapatkan keceriaan dan berekpresi dengan bebas ketika bermain. Dunia permainan anak-anak berkembang sesuai dengan peradaban global. Pada zaman sekarang anak-anak jarang mengenal permainan tradisonal bahkan ada yang tidak mengenal permainan tradisional. permainan tradisional adalah salah satu bagian terbesar dalam suatu kerangka yang lebih luas yaitu kebudayaan.
permainan tempo dulu sebenarnya sangat baik untuk melatih fisik dan mental anak. Mengenal permainan tradisional seperti bermain congklak, enggrang, balap karung, lompat tali, bermain kelereng, bola bekel dan lain-lain, dimasa muda akan mengantarkan mereka pada permainan yang bermanfaat. Tanpa mengenalnya di usia muda, sulit bagi anak-anak untuk merima hal sama yang dahulu mereka mainkan bahkan yang pernah dimainkan oleh ayah, ibu, kakek dan nenek. Permainan tradisional merupakan sebuah alternatif yang kaya akan nilai budaya dan bahkan tanpa adanya sebuah pelestarian. Permainan tradisional juga memiliki aturan main dan mampu memberikan kesenangan, relaksasi, kegembiraan dan tantangan.
Perubahan kebiasaan anak-anak dalam hal bermain dan memudarnya budaya bangsa. Permainan tradisional dianggap istimewa karena hal-hal yang membedakannya dengan permainan modern yang sedang berkembang saat ini. Jika kita mampu menelaah permainan tradisional, maka akan di jumpai nilai-nilai permainan yang sangat menarik dan tentunya sangat baik untuk perkembangan karakter anak.
Permainan tradisional yang mungkin sudah jarang ditemui karena tidak adanya sosialisasi dari orang tua ke anak ataupun guru ke murid yang akan terus hilang ditambah dengan adanya permainan modern yang lebih dikenal dengan istilah game bagi anak-anak. Anak-anak yang sudah individualis akan lebih menjadi pribadi yang yang tertutup karena permainan ini tidak mengajarkan kerjasama dan hal-hal positif lainnya.
Permainan tradisional masih digunakan anak-anak yang tingal di daerah perkampungan. Anak-anak yang berlatar belakang daerah perkampungan kebanyakan bermain permainan tradisional karena sesuai dengan kondisi lingkungan dimana mereka tinggal. Sedangkan anak-anak yang tinggal di perkotaan cendrung lebih sedikit, sekarang ini banyak anak yang menggunakan smartphone sejak dini sebagai alat untuk menuangkan hobinya dalam bermain. . Hp atau gawai yang menjadi idola anak zaman sekarang ibarat mata uang dengan dua sisi, yaitu isi positif dan negatif.
Permainan canggih pada gawai dapat dilihat dimana saja baik orang dewasa maupun anak-anak. Pengaruh buruk yang disebabkan oleh gawai terutama pada anak-anak tidak dapat dihindari. Tampilan visual yang menarik pada gawai dapat membuat anak betah berlama-lama di depan gawai. Anak yang asik bermain game di gawai dapat berakibat anak menjadi apatis atau tidak peduli dengan lingkungan. Game pada gawai menyebabkan anak menjadi malas bergerak. Aktivitas bermain yang membuat anak bergerak bebas mulai berkurang.
Salah satu akibat dari maraknya penggunaan gawai adalah mulai memudarnya permainan tradisional untuk anak, khususnya anak usia dini. Perkembangan yang berkembang dari suatu kebiasaan pada masyarakat dan seharusnya di kembangkan pada generasi muda agar tidak mengalami kepunahan disebut dengan permainan tradisional. Keberadaan teknologi dan internet menjadi elemen penting dari kehidupan dan kesehariaan masyarakat baik lokal maupun internasional.
Mereka terbiasa komunikasi dengan gawai yang mereka miliki, melihat informasi tentang berbagai hal dari dunia luar internet, bermain game dan bahkan berbelanja melalui salah satu benda yang ada di dalam genggaman mereka yaitu smartphone (gawai). Dalam satu hari anak-anak rela mengahabiskan waktunya sekitar 9 jam sehari untuk menggunakan smartphone mereka dan membuat mereka sangat tergantung pada teknologi seluler. hal tersebut dapat membuat para kalangan masyarakat malas untuk melakukan segala aktivitas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H