Metaverse merupakan trend di kalangan teknologi dan media sosial yang menarik perhatian banyak orang. Banyak perusahaan besar yang ikut mengembangkan teknologi metaverse. Meskipun begitu, metaverse juga masih memiliki kekurangan sehingga mendapatkan beberapa polemik.
Salah satu perusahaan yang mengadopsi teknologi metaverse adalah Disney. Namun, Disney mengalami polemik dalam mengadopsi teknologi yang satu ini.
Pada bulan Februari 2022 lalu, Bob Chapek yang merupakan CEO Walt Disney Company menyatakan bahwa metaverse Disney sedang dikembangkan dan akan tersedia di Disney+ yang merupakan platform film dan series milik Disney.
Metaverse Disney diciptakan agar tiap orang bisa merasakan pergi ke Disneyland secara virtual. Metaverse ini direncanakan bisa digunakan untuk melakukan kegiatan seperti olahraga, hiburan atraksi, taman hiburan, dan yang lainnya.
Kemudian pada Februari lalu, Bob Iger CEO Disney yang menggantikan Chapek mengumumkan rencana untuk melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sebagai bagian dari restrukturisasi.
Sayangnya, divisi metaverse terkena dampak pada putaran pertama PHK. Tim yang memiliki anggota 50 orang ini telah dihilangkan pada putaran pertama PHK Disney.
Tidak hanya divisi metaverse yang terdampak tapi juga beberapa divisi lain. Kabarnya akan ada tiga putaran dalam PHK besar-besaran oleh Disney ini.
Selain PHK, Disney dikabarkan akan memangkas pengeluaran mereka sebesar USD 5,5 miliar.
Iger juga mengatakan bahwa pada bula APril, Disney akan melakukan PHK yang lebih besar.
Bagaimana menurut kamu?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H