Lihat ke Halaman Asli

Waspada! Pencurian Data Pengguna Aplikasi Pengingat Sholat

Diperbarui: 17 Mei 2022   00:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Memasuki Ramadhan  bulan yang penuh berkah,setiap manusia berlomba lomba memperbaiki diri mereka masing masing untuk lebih deket dengan sang pencipta Allah SWT,dalam artian setiap waktu dan detik pada bulan yang suci ini begitu berarti dan bermanfaat, maka dari itu tak sedikit yang mengunduh applikasi pengingat waktu shalat dan aplikasi – aplikasi lain yang dipercaya dapat meningkatkan kemudahan  dalam menjalankan ibadah dengan lebih baik lagi.

Tetapi belum lama ini beredar berita berita terkait aplikasi yang berkedok untuk pengingat solat dan azan tersebut mencuri data data penting dari penggunanya.

sungguh ironis dimana orang orang mengunduh apliaksi tersebut sebagai amanah agar bisa digunakan sebaik mungkin,tapi disalah gunakan oleh oknum dan developer yang tidak bertanggung jawab sebagai alat untuk pencurian data sensitif usernya.mirisnya lagi jumlah download dari setiap apliaksi sudah mencapai ratusan ribu bahkan sampai jutaan.

Berdasarkan sumber data terpercaya,yaitu @siberpoldametrojaya memposting dilaman instagramnya “waspada aplikasi salatdan azan pencuri data beqredar di play store diunduh 10 juta pengguna”, analisis terkait kasus ini melaporkan tentang serangkaian aplikasi yang tersedia di paly store ,yang mengumpulkan data sensitif pengguna dan telah diunduh dari 45 juta pemasangan aplikasi.Data pengguna tersebut bisa saja disalahgunakan yang signifikan akibat dari keamanan server atau database yang huruk.

Tidak hanya data pengguna,aplikasi tersebut mencuri data melalui pengembangan perangkat lunak (SDK) pihak ketiga yang mencangkup kemampuan untuk menangkap konten clipboard,data GPS,alamat email,nomor telepon,dan bahkan alamat MAC router modem pengguna dan ssid jaringan

Daftar Aplikasi di Play Store ang mencuri data pribadi
1. Speed Camera Radar - 10 juta download
2. Al-Moazin Lite (Prayer Times) - 10 juta download
3. WiFi Mouse (remote control PC) - 10 juta download
4. QR & Barcode Scanner - 5 juta download
5. Qibla Compass - Ramadan 2022 - 5 juta download
6. Simple Weather & Clock Widget - 1 juta download
7. Handcent Nex SMS-Text W/MMS - 1 juta download
8. Smart Kit 360 - 1 juta download
9. Al Quran MP3 - 50 Reciters & Translation Audio - 1 juta download
10. Full Quran MP3 - 50+ Language & Translation Audio - 1 juta download
11. Audiosdroid Audio Studio DAW - 1 juta download

Dengan adanya fenomena kejahatan ini pastinya masyarakat diminta agar lebih waspada,karena kejadian seperti ini sudah terlanjur terjadi dan disisi lain user hanya setuju – setuju saja dengan persyaratan dan ketentuan yang sudah dibuat oleh aplikasi itu sendiri kita tidak sadar dan kurang literasi lebih dalam perihal perizinan yang tertera sebelum lebih lanjut menggunakan aplikasi tersebut,biasanya para pengguna tidak mau membaca terlebih dahulu dan langsung accept saja, hal tersebut membuat susah ditindaklanjuti karena developer juga bisa saja membalikan keadaan dengan pernyataan bahwa user sudah seruju dengan semua ketentuan yang berlaku.

Disamping itu kementrian komunkasi dan informatika telah berkoordinasi dengan Google untuk mengambil tindakan terhadap aplikasi yang diduga melakukan pencurian data penggunanya secara tanpa hak,dan dituntut agar diwajibkan menghapus fitur pengambilan data agar aplikasi masih bisa berjalan diuser.Kominfo juga menghimbau masyarakat memerikasa daftar aplikasi yang diduga mengambil data pribadi penggunanya dan melakukan pengamanan lebih lanjut

Apa saja yang perlu diperhatikan dalam membagikan data data pribadi yang mungkin tidak perlu diketahui oleh publik,contoh jenis jenis data pribadi yang tidak boleh di unggah atau di kasih secara sembarangan antaralain  seperti nomor telepon pribadi,alamt rumah,nomor rekening bank,NIK,KK,foto dan vidio pribadi,geolokasi terkini,rekam medis dan informasi tentang kehidupan pribadi

Para pngguna bisa mengantisipasi tindak cybercrime seperti ini dengan cara lebih hati hati lagi mengunduh aplikasi,memuta,hirkan sistem keamanan perangkat,menginstal ulang aplikasi yang diduga mencuri data pribadi tidak memberikan data pribadi kepada pihak yang tidak berkepentingan dan banyak belajar lagi soal edukasi seperti ini.Apakah edukasi itu perlu?ya, pastinya karena perkembangan teknologi yang pesat mengharuskan kita beradaptasi Bis dengan melakukan berbagi informasi mengenai cybercrime di media sosial beserta kiat-kiat menggunakan teknologi dengan baik,mengikuti webinar,membuat jurnal ataupun artikel yang bermanfaat dan masih banyak lagi.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline