Lihat ke Halaman Asli

Raihan IndraDewana

Mahasiswa Universitas Jember

Sosialisasi Program Kerja Business Model Canvas (BMC) Mahasiswa KKN Universitas Jember Kelompok 56

Diperbarui: 7 Agustus 2023   05:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemaparan Program Kerja/Dok pribadi

Pada hari Senin, 24 Juli 2023 mahasiswa KKN kelompok 56 melakukan sosialisasi program kerja di Balai Desa Sukorejo pada pukul 09.00 WIB dengan melibatkan perangkat desa. Sosialisasi ini dilakukan dengan pemaparan dan serah terima Business Model Canvas (BMC). Kegiatan pemaparan BMC ini dilakukan sebagai langkah awal dalam proses pendekatan mahasiswa kepada perangkat desa yang bertujuan untuk menjalin hubungan, penyambung informasi, serta perkenalan kepada perangkat desa terkait program kerja yang akan dilakukan oleh mahasiswa selama satu bulan kedepan. Kegiatan sosialisasi ini dilakukan secara khidmat dengan dihadiri oleh perwakilan 14 kepala dusun.

Desa Sukorejo merupakan desa yang dikenal sebagai Desa Ekowisata perkebunan kopi. Oleh karena itu, kelompok KKN 56 akan mengembangkan potensi-potensi yang ada di desa melalui strategi Business Model Canvas (BMC). Desa Sukorejo terdiri dari 14 dusun yaitu Sukosawah, Kluncing Timur, Kluncing Barat, Pulo Agung Selatan, Pulo Agung Utara, Sumber Canting, Pondok Jeruk, Krajan, Tengger, Pangghung Selatan, Pangghung Utara, Katesan, Sukorejo Selatan, Sukorejo Utara, Talon.

Kelompok KKN 56 mengangkat tema BS3 yaitu Desa Bebas Sampah, Sehat, dan Sejahtera. Kelompok KKN 56 menyajikan Business Model Canvas (BMC) berdasarkan gambaran umum potensi yang dapat di kembangkan dan masalah yang ditemukan di desa Sukorejo. Ada 2 program disajikan dalam BMC yang disosialisasikan kepada perangkat desa yaitu pemanfaatan limbah kulit kopi menjadi briket dimana program tersebut didasarkan dari asesmen permasalahan limbah kulit kopi di desa sukorejo yang perharinya menghasilkan kurang lebih 5 kwintal. Kedua, program pengembangan desa wisata didasarkan pada potensi wisata desa yang kurang akan pengelolaannya. Kedua program tersebut mendapat apresiasi dan dukungan baik oleh para perangkat desa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline