Media sosial merupakan sebuah alat berkomunikasi dengan yang lain apabila jarak yang cukup jauh. Lalu media sosial hadir untuk mempermudah berkomunikasi kita dengan sahabat, orang tua, keluarga dan lainnya yang jaraknya cukup jauh, apalagi yang perantau pastikan jauh dari keluarga, oleh karena itu media sosial ini salah satu aplikasinya yaitu What App alat untuk menyambung komunikasi di era modern seperti ini. Namun didalam media sosial ini ada dampak besar pengaruh negatif terhadap penggunanya. Pengaruh negatifnya yaitu paliung terutama di dalam sisi kebahasaannya dalam media sosial tersebut. Bahasa didalam media sosial biasanya banyak yang menggunakan bahasa-bahasa slang atau bahasa gaul kalau menurut anak muda zaman sekarang, ini disebabkan karena pengguna media sosial lebih banyak anak muda yang memakainya, sehingga bahasa menjadi sebuah alat yang mereka suka ubah ke bahasa gaul atau bahasa slang.
Banyak yang menggunakan bahasa slang atau bahasa gaul dalam percakapan melalui media sosial, tetapi jika terlalu sering dipakai untuk berkomunikasi itu menjadi suatu kesalahan dan akan dapat menimbulkan perubahan bahasa. Baik dari penggunaan Bahasa gaul maupun variasi bahasa itu senidiri. Pengguna media sosial yang baru saja mengetahui bahasa gaul tersebut tentu akan dipakai kembali saat berkomunikasi dengan pengguna media sosial yang lainnya. Dari kesalahan ini bisa disimpulkan bahwa bahasa cepat atau lambat tidak akan baik dan benar lagi yang sudah sesuai dengan KBBI kemungkinan bahasa akan menjadi bahasa gaul dan bahasa slang yang lebih sering dipakai dalam media sosial maupun dalam berkomunikasi secara langsung. Maka ini semua akan menyebabkan dampak negatif yang sangat besar bagi bahasa Indonesia yang baik dan benar karena generasi muda yang lebih suka menggunakan bahasa slang dan gaul.
Seperti yang saya lihat sekarang banyak sekali kalangan anak muda bahkan orang tua sekalipun di media sosial itu suka sekali memakai bahasa gaul atau bahasa slang pada percakapannya dalam berkomunikasi didalam media sosial, baik itu di status mereka,berkomentar di status media sosial instagram ataupun juga yang sering sekali terjadi bahkan cukup banyaknya ya di pesan whatsapp baik itu di grup ataupun secara pribadi. Lalu menurut pandangan saya jika ini terlalu sering cepat atrau lambat bahasa Indonesai yang baik dan benar mereka akan lupa bahkan bisa saja hilang, alangkah baiknya jika mau menggunakan atau memakai bahasa slang atau bahasa gaul itu jangan terlalu sering, bahkan bisa kita bedakan kapan kita memakainya dan dengan siapakah kita gunakannya. Tujuannya agar sopan santun dalam bercakap didalam media sosial pun tetap terjaga dengan baik. Karena kalau saya liat banyak sekali penggunaan bahasa gaul atau bahasa slang yang sering digunakan oleh anak muda zaman sekarang yang sehingga orang tuapun mengikuti bahasa tersebut. Contohnya seperti: kata "Gass" mungkin kalau menurut orang yang tidak paham adalah Gas Elpiji untuk masak. Padahal Gass yang dimaksud adalah ayo. Awal untuk ajakan lalu dijawab dengan gass artinya ayo kita berangkat atau ayo lainnya. OTW bahasa inggris yang sering digunakan oleh anak muda sekarang. Yang mempunyai arti On The Way namun disingkat menjadi OTW, itulah yang membuat rusaknya bahasa. Dan masih banyak contoh bahasa slang atau bahasa gfaul yang digunakan oleh para anak generasi zaman sekarang atau zaman milenial.
Bahasa slang dan bahasa gaul sebetulnya boleh saja digunakan namun jangan dijadikan bahasa sehari-hari, sebab akan menjadikan bahasa Indonesia yang baik kita akan lupa bahkan hilang disebabkan terbiasa menggunakan bahasa gaul. Ini salah satu contohnya lagi ketika media sosial digunakan dengan menggunakan bahasa yang gaul dan slang "Ayoo rapih 2 mh gie" "Otw kuyy" "ydh gasssss cptn". Dalam percakapan digrup WhatsApp ini menggunakan bahasa gaul atau bahasa slang yang mungkin hanya dapat dipahami oleh kalangan mereka saja. Bahkan didalam kalangan orang tua ataupun anak muda yang tidak gaul pasti tidak paham dalam percakapan tersebut. Jika diartikan sebetulnya didalam percakapan tersebut adalah sebuah ajakan untuk pergi kesuatu tempat yang bertujuan untuk mengajak bareng jalannya. Nah Cuma mereka menggunakan bahasa gaul dan slang biar seperti anak-anak zaman sekarang.
Dampak buruknya dari sering menggunakan bahasa slang atau gaul ini yaitu adalah penggguna akan terbiasa menggunakan bahasa slang ini dalam kehidupan sehari-harinya, yang menyebabkan bahasa Indonesia baik benarnya akan lupa karena terbiasa menggunakan bahasa gaul atau slang. Lalu bahasa salng ini atau gaul dapat menyebabkan buruk bagi anak kecil dalam belajar bahasa sehari-harinya, pemakaian bahasa slang atau gaul ini jika terlalu sering dipakai akan menjadi suatu kebiasaan yang sangat buruk untuk anak anak dibawah umur yang mendengar nya. Anak anak dibawah umur ini akan mengikuti bahasa yang dipakai oleh orang-orang yang sedang berkomunikasi didekatnya, jadi apa yang dia dengar maka akan dia simpan di otaknya, karena dia sedang mencari bahasa yang dia pelajari. Oleh karena itu jangan sampai bahasa slang atau gaul ini dijadikan bahasa keseharian kita karena begitu besar dampak negatifnya untuk regenerasi yang meneruskan estafet perjuangan di negara kita ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H