Lihat ke Halaman Asli

Dr. Raiders Salomon Marpaung.

Guru Olahraga Purna Tugas

Pendidikan Seksual Anak

Diperbarui: 5 Maret 2022   22:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

                                                                                                                 (Dok: reksodyahutami.com)

Tulisan ini dimaksudkan untuk memberi informasi kepada orang tua tentang pentingnya pendidikan seks pada anak sejak usia dini. Informasi ini kiranya dapat menjadi bekal bagi orang tua sebagai pendidik pertama dan utama bagi anak-anaknya, termasuk dalam memberikan pendidikan seks.

Selanjutnya timbul pertanyaan, kapan sebaiknya orangtua mulai memberikan pendidikan seks untuk anak-anaknya? Jawabannya adalah sedini mungkin. Ada yang berpendapat sejak balita, penulis sendiri berpendapat sejak masa kanak-kanak. Berikut ini adalah hal-hal yang perlu diketahui oleh para orang tua.

A. Pentingnya Pemahaman Seks

Seks adalah jenis kelamin yang membedakan antara pria dan wanita secara biologis dan seksualitas yang menyangkut dimensi biologis, psikologis, sosial dan kultural.

Dimensi Biologis: secara biologis, setiap anak akan berkembang menjadi remaja karena adanya hormon tertentu yang memengaruhi pembentukan hormon berikutnya.

Dimensi Psikologis: perubahan hormon didalam tubuh anak berpengaruh terhadap perubahan psikologis yang ditunjukkan melalui perubahan sikap dan tingkah laku. Perilaku tersebut diantaranya mulai tertarik dengan lawan jenis.

Dimensi Sosial Dan Kultural: berpengaruh terhadap cara pandang. Pada tahap ini, norma agama dan etika harus memberi masukan positif.

B. Pertumbuhan.

Pertumbuhan merupakan proses yang berkaitan dengan perubahan kuantitatif yang mengacu pada jumlah, besar serta luas yang bersifat konkret yang biasanya menyangkut ukuran dan struktur biologis. Pertumbuhan adalah proses perubahan dari segi fisik yang berlangsung normal dalam perjalanan waktu tertentu.

Dalam setiap pertumbuhan bagian-bagian tubuh memiliki tempo kecepatan yang berbeda-beda. Misalnya pertumbuhan alat kelamin pria, pada masa anak-anak alat kelamin tumbuh lambat namun setelah pubertas mengalami percepatan. Sebaliknya pertumbuhan susunan saraf pusat mengalami percepatan saat masa anak-anak namun setelah masa pubertas relatif lambat bahkan terhenti.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline