Lihat ke Halaman Asli

Dr. Raiders Salomon Marpaung.

Guru Olahraga Purna Tugas

Olympian Indonesia Johanis Asadoma

Diperbarui: 26 Februari 2022   17:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Johanis Asadoma/Saat Terpilih Sebagai Ketum Pertina Dok: bola.net)

Suatu kebanggan yang luar biasa bagi atlet yang diberi kepercayaan oleh negaranya untuk tampil di arena Olimpiade. Agar bisa tampil dalam gelaran kegiatan multievent paling bergengsi ini, seorang atlet harus melewati rangkaian kualifikasi. Atlet yang pernah tampil pada ajang olimpiade akan mendapat julukan Olympian.

Dalam tulisan ini saya akan menuliskan sepak terjang Olympian Indonesia Johanis Asadoma. Johanis Asadoma yang biasa dipanggil Johny Asadoma adalah Olympian kelahiran 8 Januari 1966 di Denpasar, Bali. Dalam tulisan sebelumnya, saya sudah menuliskan sepak terjang Olympian Indonesia Wiem Gommies.

Johanis Asadoma merupakan mantan petinju amatir nasional terbaik yang pernah dimiliki Indonesia. Johny adalah petinju hebat yang pernah memenangi beberapa kejuaraan di even bergengsi baik tingkat nasional maupun internasional.

Kejuaraan di level nasional yang pernah diikuti antara lain Sarung Tinju Emas. Kejuaraan di level internasional yang pernah diikuti antara lain Piala Presiden RI, SEA Games hingga Olimpiade.

Prestasi hebatnya di level nasional antara lain berhasil meraih medali perunggu kelas layang kejuaraan bergengsi Sarung Tinju Emas (STE) ke-7 di Denpasar, Bali pada tahun 1982 (mewakili NTT).

Prestasi di level Asia Tenggara, berhasil meraih medali emas kelas layang SEA Games XII di Singapura (1983). Prestasi di level turnamen terbuka bergengsi berhasil meraih medali emas Piala Presiden VII di Jakarta (1984).

Prestasi di level Olimpiade, pernah mewakili Indonesia dalam Olimpiade XXII di Los Angeles (1984) dengan prestasi lolos ke babak kedua. Di Arena Olimpiade Los Angeles 1984, di babak pertama yang digelar tanggal 30 Juli 1984, Johny Asadoma mendapat bye dan lolos ke babak kedua. 

Di babak kedua yang digelar tanggal 2 Agustus 1984, Johny Asadoma kalah KO di ronde ketiga dari Petinju Mexico Hector Lopez yang akhirnya merebut medali perak.

Setelah pensiun dari olahraga tinju, Olympian Jonny yang juga sebagai anggota POLRI dan saat ini menjabat sebagai Kepala Divisi Hubungan Internasional (Kadiv Hubinter) Polri dengan pangkat Irjen Pol, masih tetap berkarya pada olahraga tinju dan pernah menjabat sebagai Ketua Umum PB Pertina.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline