(Dok: perpustakaan.id)
Aktivitas mendidik tidak terbatas pada profesi guru. Para orang tua juga bisa melakukan aktivitas mendidik pada anak-anaknya. Begitu pula dengan anggota masyarakat.
Anggota masyarakat yang memiliki modal pengetahuan dan keterampilan, dapat mentransformasikannya kepada anggota masyarakat lainnya. Sebagai media dalam proses transformasi pengetahuan dan keterampilan tersebut antara lain dapat menggunakan ruang kelas kompasiana.
Dalam artikel ini, penulis akan mentransformasikan pengetahuan tentang cabang olahraga atletik, khususnya nomor lempar.
1. Pembagian Pada Nomor Lempar
A. Lempar Lembing
Lempar lembing atau javelin throw merupakan salah satu nomor lempar dalam atletik. Yang menjadi tujuan dari pada nomor lempar lembing adalah agar dapat mencapai jarak lemparan lembing yang sejauh-jauhnya dengan kemampuan awalan juga diperlukan seperti pada nomor lompat. Jadi pada nomor lempar lembing dipergunakan kecepatan awalan lari dan perpaduan tenaga yang sempurna pada saat melempar. Unsur pokok lempar lembing meliputi awalan, lemparan, sikap badan sewaktu melempar, dan sikap badan setelah melempar.
B. Lempar Cakram
Lempar cakram atau discus throw telah dikenal sejak zaman Yunani kuno. Yang menjadi tujuan dari pada nomor lempar cakram adalah agar dapat mencapai jarak lemparan cakram yang sejauh-jauhnya dengan kemampuan awalan juga diperlukan seperti pada nomor lempar lembing. Jadi pada nomor lempar cakram dipergunakan kecepatan awalan dan perpaduan tenaga yang optimal pada saat melempar.
Lempar cakram pada dasarnya hampir sama dengan lempar lembing, yaitu dengan dimulai dari awalan atau ancang-ancang dan perpaduan tenaga yang optimal pada saat melempar, bedanya adalah pada lempar cakram awalannya bukan dengan lari, akan tetapi dengan putaran. Nomor ini memerlukan tiga unsur pokok, yaitu awalan, ayunan tangan saat melempar dan gerakan akhir setelah melempar.