Lihat ke Halaman Asli

Dr. Raiders Salomon Marpaung.

Guru Olahraga Purna Tugas

Elly "The Exocet" Pical, Petinju Legendaris Indonesia

Diperbarui: 28 Agustus 2021   19:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

                                                                           (Elly Pical/Petinju Legendaris Indonesia Dok: juaradunia.com)

Dunia tinju profesional Indonesia sejak Indonesia merdeka sampai saat ini sudah mencetak 9 juara dunia tinju profesional. Mereka adalah Ellyas Pical, mantan juara dunia kelas Bantam Junior versi IBF. Nico Thomas, mantan juara dunia kelas Terbang Mini versi IBF. Muhammad Rachman, mantan juara dunia kelas Terbang Mini versi IBF dan versi WBA. 

Chris John, mantan juara dunia kelas Bulu versi WBA. Daud Yordan, mantan juara dunia kelas bulu versi IBO, mantan juara dunia kelas Ringan versi IBO dan juara dunia kelas Welter Ringan versi IBA. Suwito Lagola, mantan juara dunia kelas Welter versi WBF. Ajib Albarado, mantan juara dunia kelas Welter Ringan versi WBF. Tibo Monabesa, mantan juara dunia kelas Terbang Ringan versi IBO. Ongen Saknosiwi, juara dunia kelas Bulu versi IBA.

Dari deretan nama tersebut, nama Ellyas Pical yang mendapat julukan "The Exocet" pantas diukir dengan tinta emas prestasi olahraga nasional. Nyong Ambon kelahiran Saparua 61 tahun silam ini telah menjadi pionir atau jalan pembuka bagi generasi penerusnya di cabang tinju untuk meretas asa ke jenjang kejuaraan dunia. Elly adalah juara dunia pertama yang dimiliki oleh negeri ini.

Tahun 1985, waktu itu nama Ellyas Pical atau kerap disapa Elly Pical, sungguh menjadi buah bibir di mana-mana. Pada saat itu Elly Pical berusaha merebut gelar juara dunia versi badan tinju dunia IBF. Saat itu sekitar awal Mei kita sebagai anak bangsa sangat bangga melihat petinju Indonesia bisa mengalahkan petinju luar negeri dan meraih gelar paling terhormat. Euforia terhadap Elly Pical membangkitkan semangat berolahraga bahkan mendorong semangat nasionalisme yang luar biasa.

Pada saat itu nama Elly Pical separuh dewa, ia dipuja dan disanjung sebagai pahlawan yang telah mengharumkan nama bangsa. Waktu itu Elly Pical setelah meng-KO Ju Do Chun, ia dibopong dan mengangkat tangannya sambil berteriak "beta menang...beta menang...!!!, dan ada wajah ibunda Elly Pical, mama Ana menangis, juga promotor tinju legendaris Boy Bolang dan Manajer tinju Anton Sihotang. Jutaan mata orang Indonesia menatap kemenangan Ellyas Pical dengan segunung kebanggaan.

Bahkan boleh dikata Elly adalah Maestro tinju kita. Semenjak merebut gelar kelas Bantam Junior Versi IBF dari Ju Do Chun (Korsel), gelar itu telah dipertahankannya selama 4 tahun (1985 -- 1989). Di mana dalam rentang 4 tahun tersebut gelar juara dunianya sempat lepas 2 kali, namun berhasil di rebut kembali.

Sekali lagi Elly yang memiliki rekor bertanding 20 kali menang (KO 11), 5 kali kalah (KO 1) dan 1 kali seri, tetap menjadi salah satu putra terbaik di negeri ini dari gelanggang olahraga tinju. Prestasi ini kemudian diikuti oleh Nico Thomas, Suwito Lagola, Ajib Albarado, Chris John, M. Rachman, Daud Yordan, Tibo Monabesa dan Ongen Saknosiwi.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline