Lihat ke Halaman Asli

Dr. Raiders Salomon Marpaung.

Guru Olahraga Purna Tugas

Anthony Sinisuka Ginting Gugur di Semifinal Olimpiade Tokyo 2020, Masih Ada Peluang Meraih Medali Perunggu

Diperbarui: 1 Agustus 2021   22:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 (Anthony Sinisuka Ginting Dok: olympics.bwfbadminton.com)

Hari kesembilan cabang olahraga bulutangkis Olimpiade Tokyo 2020, Minggu (1/8/2021), telah dilalui Indonesia dengan hasil kekalahan. Wakil Indonesia di tunggal putra harus terhenti di semifinal olimpiade Tokyo 2020. Pemain peringkat lima dunia Anthony Sinisuka Ginting yang diunggulkan di posisi kelima, ditaklukkan pemain China peringkat enam dunia yang diunggulkan di posisi keenam.

Ginting kalah dua set langsung setelah memberikan perlawanan selama 56 menit di semifinal sehingga gagal ke final. Sebelum pertandingan tersebut, secara head to head Ginting unggul dengan delapan kali menang berbanding empat kali kalah atas Chen Long. Akan tetapi justru pada arena olahraga multi event paling bergengsi di dunia tersebut Ginting mengalami kekalahan dari Chen Long.

Ginting kalah dua set langsung dengan skor 16-21, 11-21. Sungguh ini merupakan kekalahan pada waktu dan tempat yang tidak tepat. Harapan Indonesia untuk mempertahankan tradisi emas di olimpiade melalui cabang bulutangkis tinggal bertumpu pada sektor ganda putri.

Upaya terakhir perebutan medali di sektor tunggal putra, Ginting akan berhadapan dengan pemain peringkat 59 dunia Kevin Cordon yang tidak diunggulkan. Kevin Cordon adalah pemain yang berasal dari Guatemala, negeri antah berantah di kancah perbulutangkisan dunia. Pertandingan perebutan medali perunggu tersebut akan dimainkan besok, Senin (2/8/2021).

Semoga Ginting yang telah berjuang sampai babak akhir perebutan medali, tidak pulang dengan tangan hampa, tapi mampu mempersebahkan medali bagi Indonesia, walaupun sekeping medali perunggu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline