Lihat ke Halaman Asli

Dr. Raiders Salomon Marpaung.

Guru Olahraga Purna Tugas

Indonesia Kehilangan Seorang Legenda Tinju

Diperbarui: 18 April 2021   20:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Kompol Alberth Papilaya Dok: beritasatu.com)

Alberth Papilaya merupakan petinju amatir terbaik yang pernah dimiliki Indonesia. Prestasi hebatnya sangat konsisten, bertahan selama sekitar 20 tahun di even bergengsi dengan level nasional maupun internasional. Kejuaraan di level nasional yang pernah diikuti antara lain Sarung Tinju Emas, Kejurnas, dan PON. Kejuaraan di level internasional yang pernah diikuti antara lain SEA Games, Kejuaraan Asia, Kejuaraan Dunia hingga Olimpiade.

Untuk level PON, tampil 5 kali sejak tahun 1985-2000 dengan meraih 4 emas dan 1 perak. Level Sea Games, tampil 7 kali sejak tahun 1989-2001 dengan meraih 6 emas dan 1 perak. Level kejuaraan Asia, meraih 4 emas (1985 di Nepal, 1992 di Filipina sekaligus lolos ke Olimpiade Barcelona 1992, 1993 di Cina dan 1997 di India).

Level kejuaraan Dunia, dua kali tampil (1989 di Rusia dan 1995 di Jerman) dengan prestasi lolos ke perempat final. Level Olimpiade, satu kali tampil (1992 di Barcelona) dengan prestasi lolos ke perempat final. Level turnamen terbuka bergengsi seperti President Cup di Jakarta, Mayors Cup di Filipina, Seoul Cup di Korsel, Morotius Cup di Afrika, dan Santau di Cina dengan prestasi meraih medali emas atau perak.

Di Arena Olimpiade Barcelona 1992, albert berkenalan dan kemudian berteman dengan petinju Amerika Serikat Oscar De La Hoya. Dikemudian hari De La Hoya menjadi petinju professional legendaris dunia yang mendapat julukan The Golden Boy. Bahkan Albert sempat diajak Bersama De La Hoya untuk berkarier tinju professional di Amerika oleh seorang Promotor.

Uniknya, sejak awal berkecimpung dalam dunia tinju sejak remaja sampai berprestasi dunia, Alberth sudah bertanding di semua kelas cabang tinju. Dari kelas paling bawah (layang/45 kg) hingga kelas paling atas (berat/91 kg) dan semuanya berprestasi.

Minggu subuh tanggal 18 April 2021 sekitar pukul 02.00 WIT pada usia 53 tahun. Legenda tinju Indonesia yang juga sebagai anggota POLRI aktif dan pernah menjabat sebagai Kepala Seksi (Kasi) Pasdal 2 di Samapta Polda Metro Jaya dengan pangkat Kompol itu telah dipanggil Tuhan.

Olympian Alberth Papilaya meninggal akibat terkena stroke setelah sempat di rawat di RSU Dr. H. Chasan Boesoerie, Ternate, Maluku Utara. Kompol Alberth yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Pengprov Pertina DKI Jakarta meninggalkan seorang istri Jet Florence Nanere dan dua orang putra Stevenson dan Sugar Ray.

Alberth Papilaya telah tiada, selamat jalan Bung, semoga keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan oleh Tuhan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline