Lihat ke Halaman Asli

Dr. Raiders Salomon Marpaung.

Guru Olahraga Purna Tugas

5 Fakta tentang Thomas Americo, Petinju Indonesia Pertama yang Menantang Juara Dunia

Diperbarui: 7 Maret 2021   17:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Dok: http://forum-haksesuk.blogspot.com)

Thomas Americo, seorang mantan petinju profesional Indonesia asal Timor Timur. Ia dilahirkan di Bobonaro tanggal 24 Desember tahunn 1958. Oleh seorang perempuan dari suku Tetun, penduduk asli Timor Timur. Ayahnya Mamel Borgis berasal dari Angola. Ia pernah menjadi petinju kebanggaan Indonesia sebelum era Ellyas Pical hingga Chris John.

Thomas Americo tidak pernah mengenal ayahya karena semenjak dalam kandungan ibunya, ayahnya telah kembali ke Angola. Thomas diangkat anak oleh Killin Sidabalok, seorang laki-laki kelahiran Pulau Samosir dan berpangkat kapten TNI-AD. 

Ia dibawa oleh Killin Sidabalok ke Malang, Jawa Timur pada tahun 1976 dan diserahkan ke sasana arek Malang. Berikut adalah 5 fakta perjalanan karier Thomas Americo.

1. Merebut gelar juara OPBF

(Dok: https://twitter.com/dani_suryaman)

15 Agustus 1980, Thomas Americo di usia yang masih muda 22 tahun. Mendapat kesempatan menantang juara kelas Welter Ringan OPBF (Oriental and Pacific Boxing Federation). 

Gelar juara saat itu dikuasai oleh petinju Korea Selatan, Sang Mo Koo. Ia kemudian berhasil merebut gelar juara tersebut melalui kemenangan KO di ronde ke 8, dalam pertarungan yang diselenggarakan di Jakarta, Indonesia.

Kemenangan tersebut melambungkan nama Thomas Americo. Namanya mulai disebut-sebut sebagai calon penantang juara dunia kelas Welter Ringan versi WBC. Saat itu gelar juara dunia dikuasai oleh Saoul Mamby dari Amerika Serikat.

Di usia 23 tahun, Thomas Americo mendapat kesempatan yang langka. Menantang juara dunia. Thomas Americo, menjadi orang Indonesia pertama yang mendapat kesempatan menantang juara dunia.

2. Menantang juara dunia

(Dok: https://www.youtube.com)

Ia naik ring tanggal 29 Agustus 1981 untuk berusaha merebut gelar juara dunia dari juara bertahan Saoul Mamby. Dengan gemilang Ia berhasil memberikan perlawanan terhadap juara dunia asal Amerika Serikat tersebut. Thomas Americo harus mengakui keunggulan Saoul Mamby melalui kekalahan angka. Setelah bertarung ketat selama 15 ronde di Stadion Bung Karno, Jakarta, Indonesia.

Pertandingan tersebut dipimpin oleh wasit Ken Morita dari Jepang. Dengan para juri Marcello Bertini dari Italia yang memberi nilai 147-139 untuk kemenangan Saoul Mamby. Rudy Ortega dari Amerika Serikat yang memberi nilai 146-141 untuk kemenangan Saoul Mamby. Dan Takeo Ugo dari Jepang yang memberi nilai sama/draw 146-146. Pupus sudah harapan Indonesia untuk memiliki juara dunia tinju.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline