Lihat ke Halaman Asli

Dr. Raiders Salomon Marpaung.

Guru Olahraga Purna Tugas

Peluang Cornelis Kwangu Langu Menuju Olimpiade Tokyo

Diperbarui: 17 Februari 2021   18:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(perspectivesnews.com)

Satuan Tugas Tinju (Boxing Taks Force) Komite Olimpiade Internasional (International Olympic Committee) Senin (15/2), memutuskan membatalkan kualifikasi dunia (World) Olimpiade Tokyo atau kualifikasi terakhir yang dijadwalkan di Paris, Prancis, 13-24 Mei 2021. Kualifikasi tersebut rencananya untuk memperebutkan 53 tiket tersisa bagi petinju-petinju yang tidak lolos di empat zona: Asia/Oceania, Afrika, Eropa, dan Amerika.  

Konsekuensi pembatalan tersebut, Boxing Taks Force akan mendistribusikan 53 tiket tersebut di akhir kualifikasi (zona Eropa dan zona Amerika yang rencananya akan dilangsungkan pada bulan Mei dan Juni) berdasarkan peringkat dunia, dan berperingkat tertinggi di setiap zona dalam setiap kelas. Dampak keputusan ini membuka peluang bagi Indonesia yang masih berharap ada petinjunya yang punya peringkat dunia, dan berperingkat tertinggi di zona Asia/Oceania, sehingga bisa mendapatkan satu atau dua tiket dari 53 tiket yang akan didistribusikan tersebut.

Berdasarkan data peringkat dunia yang dikeluarkan organisasi tinju amatir dunia (AIBA) pada bulan September 2020, hanya satu petinju Indonesia yang masuk dalam daftar tersebut. Satu-satunya petinju amatir Indonesia yang masuk dalam daftar peringkat dunia adalah Cornelis Kwangu Langu.

Cornelis Kwangu Langu, seorang petinju Indonesia asal Denpasar, Bali naik daun di kancah tinju amatir setelah meraih perak kelas terbang ringan SEA Games 2013 Myanmar. Cornelis yang dilahirkan di Pandawai, Kabupaten Sumba Timur, NTT, 3 Agustus 1990 di usia yang masih muda, 22 tahun, telah meraih perunggu kelas terbang ringan dalam kejuaraan Piala Wakil Presiden Indonesia tahun 2012. Satu tahun kemudian di usia 23 tahun ia meraih emas kelas terbang ringan di kejuaraan yang sama.

Masih di usia 23 tahun kembali ia menambah koleksi medali dengan merebut emas kelas terbang ringan kejuaraan Taipei City Cup 2013 di Taiwan, kemudian di tahun yang sama merebut perak kelas terbang ringan SEA Games Myanmar. Usia 24 tahun lagi-lagi menambah koleksi medali dengan merebut perak Agong Cup 2014 di Malaysia, di tahun yang sama kembali merebut medali dengan meraih perunggu dalam Korotkov Memorial Tournament di Rusia.

Masih di usia 24 tahun menambah koleksi medali lagi dengan merebut perak kelas terbang ringan kejuaraan Taipei City Cup 2014 di Taiwan. Masih di tahun yang sama merebut emas kelas terbang ringan Kejuaraan Nasional di Makassar, Sulawesi Selatan. Selanjutnya di usia 25 tahun kembali menambah medali dengan merebut emas kelas terbang ringan SEA Games 2015 Singapura. Usia 29 tahun terus menambah medali dengan merebut perak kelas terbang ringan SEA Games 2019 Filipina.

Dalam daftar peringkat dunia yang dikeluarkan oleh organisasi tinju amatir dunia (AIBA), Cornelis berada di posisi 21. Sementara diantara petinju Asia, cornelis ada di posisi tujuh. Atas dasar ini, Cornelis yang merupakan petinju papan atas di kancah tinju amatir Asia Tenggara, paling berpeluang lolos ke Olimpiade Tokyo mewakili Indonesia.

Semoga Indonesia melalui Cornelis Kwangu Langu yang tetap disiplin berlatih seperti kebiasaan yang dilakukannya saat masuk pelatnas, dapat jatah untuk cabang olahraga tinju di olimpiade Tokyo 2021.

Referensi:

https://tinjuindonesia.com

https://www.aiba.org/rankings-2/




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline