Lihat ke Halaman Asli

Dr. Raiders Salomon Marpaung.

Guru Olahraga Purna Tugas

Alexander Bajawa Menjadi Petinju Profesional Pertama yang Menjadi Juara Kelas Berat Indonesia Versi ATI/IBA

Diperbarui: 17 Mei 2019   14:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

                                                                                                                           (Dokumentasi:www.google.com)

Alexander Bajawa, seorang petinju Indonesia asal NTT, dilahirkan di Bajawa, Kabupaten Ngada, 7 Maret 1982. Alexander Bajawa yang mendapat julukan " The Black Horse " di usia yang masih muda, 23 tahun, telah menyandang gelar juara kelas bulu Indonesia versi KTI/IBC, kemudian di usia 24 tahun ia merebut gelar juara kelas bulu IBO Inter-Continental dengan reputasi tak terkalahkan dengan rekor 36 kali menang dan satu kali draw.

Di usia 26 tahun ia naik ke kelas bulu super, kembali ia menambah koleksi gelar dengan merebut gelar juara kelas bulu super Indonesia versi ATI/IBA. Kemudian di usia 27 tahun berhasil merebut gelar juara kelas ringan versi WBO Asia Pasifik. Dengan pertimbangan sudah tidak punya lawan di dalam negeri, ia kemudian melanglang buana ke manca negara.

7 Januari 2017,  The Black Horse melakukan debut dalam menjalani karier di luar negeri. Dia tampil kurang baik dan takluk terhadap Azizbek Abdugofurof ( Uzbekistan ) dengan kekalahan undur diri di ronde ke dua di Johor International Convention Center, Johore Bahru, Malaysia.

Pertarungan kedua Alexander Bajawa diadakan di Resorts World Sentosa, Singapore, 27 Mei 2017. Pertarungan dijadwalkan berlangsung selama 10 ronde memperebutkan gelar kelas welter super versi UBO international melawan mantan juara kelas bulu super versi IBF Pan Pacific, Tommy Browne ( Australia ). Pertandingan dihentikan di ronde ketiga oleh wasit dan hasilnya Alexander Bajawa dinyatakan kalah TKO.

Pertarungan ketiga diadakan di Quancheng Park, Jinan, China, 26 Agustus 2017 melawan petinju tuan rumah China Pui Yu Lim dalam perebutan sabuk juara kelas berat ringan versi WBC Asian Boxing Council Continental. Alexander Bajawa kembali takluk dengan kekalahan undur diri di ronde pertama.

20 Oktober 2017, menjalani pertarungan keempat melawan Renold Quinlan dari Australia. Dia kembali takluk dengan kekalahan KO di ronde pertama di Suntec Int. Convention Centre, Singapore dalam pertarungan yang direncanakan berlangsung empat ronde di kelas menengah super.

Pertarungan kelima Alexander Bajawa diadakan di Wansheng Sports and Culture Stadium, Qijiang, China, 20 April 2018. Pertarungan dijadwalkan berlangsung selama 6 ronde di kelas menengah super melawan petinju tuan rumah, Wuzhati Nuerlang ( China ). Pertandingan berlangsung sampai ronde terakhir dan hasilnya Alexander Bajawa dinyatakan kalah angka.

Pertarungan keenam diadakan di Pancharoen Market, Sai Noi, Thailand, 19 Desember 2018 melawan petinju Singapura Muhamad Farkhan dalam pertarungan yang direncanakan berlangsung 8 ronde di kelas penjelajah. Alexander Bajawa kembali takluk dengan kekalahan undur diri di ronde ketiga.

Minggu, (5/5/2019) yang lalu di MbaI Nagakeo, NTT, di usia 37 tahun dengan rekor bertanding 43 kali menang, 4 kali draw dan 8 kali kalah (semuanya dari petinju luar negeri), berhadapan dengan petinju tangguh Satria Antasena dalam pertarungan pesebutan gelar kelas berat versi ATI/IBA, Ia kembali mampu meraih gelar juara setelah meraih kemenangan TKO di ronde ketiga.

Atas kemenangan ini, Alexander Bajawa berhasil menjadi petinju profesional pertama yang menjadi juara kelas berat Indonesia karena perebutan gelar juara kelas berat Indonesia baru untuk pertama kalinya diselenggarakan, sejak Indonesia merdeka. Semoga hasil ini mampu memompa semangat Alexander Bajawa untuk mengejar gelar di level regional dan international di usianya yang sudah tidak muda lagi.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline