Lihat ke Halaman Asli

Meredakan Gemuruh

Diperbarui: 27 Agustus 2023   16:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber ilustrasi: Alina Vilchenko from Pexels

Meredakan Gemuruh

Maleeka ...
Namamu kucipta sebagai puisi
Berkali-kali engkau mencabut belati
Memahami bahwa hidup sedingin ini
Mempelajari duka demi duka untuk kuat berdiri

Tangismu panjang merangkul segala ketakutan
Doamu lirih meredakan gemuruh yang menyakitkan

Sesekali tatap mata itu tajam, geram
Namun, katamu hidup tak boleh mendendam ...
Berkali-kali kita terseret memeluk suram
Katamu lagi dan lagi, "Selama engkau ada di sisiku biarlah legam kita pahat menjadi pualam. Bukankah dia selalu indah dalam diam?"

Maleeka ...
Sungguh tak mengapa, segala sakit itu ibarat rekristalisasi yang selalu membutuhkan suhu lebih kuat lagi

Panas yang menyengat telah mendidik kuat  dalam keterjatuhan yang paling memilukan

Sungguh, benar katamu ...
Dendam itu suram
Mari kita sepakati untuk tak menyumpahi
Ternyata Tuhan membuat kita kuat
Dengan cara-Nya yang terasa menyakitkan




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline